Relationship
Tips Menjalani Long Distance Marriage Untuk Kamu yang Baru Menikah
Kalau saat ini kamu tengah menjalani Long Distance Relationship dan sering galau, percayalah bahwa hal tersebut tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Long Distance Marriage. Apalagi bagi kamu yang terbiasa berdua saat pacaran, namun harus saling berjauhan saat menikah. Kegelisahan jelas akan terjadi hampir sepanjang hari. Bukan bermaksud lebay sih, tapi kebanyakan memang begitu adanya. Terutama bagi mereka yang baru saja menikah.
Menjalani LDM jelas berbeda dengan LDR. Perubahan status dari pacaran ke menikah setidaknya sudah membuat kebebasan menjadi sedikit berkurang. Dulu saat LDR, kamu yang kesepian biasa saja mengajak teman lawan jenis untuk sekedar jalan-jalan melepas kepenatan. Tapi kalau hal itu kamu lakukan saat LDM, bisa-bisa pasanganmu akan ngambek beberapa hari.
Mungkin bagi yang sudah menjalani LDM bertahun-tahun, beberapa kegelisahan akan terasa biasa saja. Tapi bagi yang baru menikah, hari-hari awal tanpa pasangan karena harus tinggal beda kota adalah saat-saat yang cukup berat. Harusnya masih romantis-romantisan tapi sudah harus pisah karena kerjaan. Harusnya masih mesra-mesraan tapi cuma bisa telfonan.
Agar kamu tetap mampu menjalani masa awal pernikahan dengan normal meski berjauhan, lakukan saja tips-tips berikut ini.
- Komunikasi ringan sesering mungkin
Jangan pernah ada anggapan bahwa keseringan berkomunikasi itu membosankan. Ingat kamu sekarang sudah menikah, bukan lagi sedang pdkt atau pacaran. Komunikasi ringan juga tidak hanya sekedar bertanya “sudah makan belum?” atau “lagi apa?”, tapi bisa juga dengan sesekali mengirimi gambar meme lucu atau melempar jokes-jokes ringan. Jangan lupa juga untuk menggombal. Kesannya sederhana dan sepele sih, tapi kamu tentu ingin bahagia yang sederhana kan?
2. Atur jadwal bertemu dengan baik
Tidak perlu menunggu cuti yang datangnya 6 bulan sekali. Ada moment libur panjang atau hari kejepit nasional, manfaatkan waktu tersebut untuk pulang kerumah dan menemui pasanganmu. Tidak menjadi masalah kamu harus terkena potongan gaji karena ijin 1-2 hari. Uang bisa dicari tapi waktu yang hilang tak akan pernah kembali.
3. Selagi masih positif, jangan batasi kesenanganmu dan pasanganmu
Kamu dan pasanganmu tentu memiliki hobi masing-masing. Saat menjalani Long Distance Marriage tidak jarang kebosanan muncul. Salah satu cara mengatasi kebosanan itu adalah dengan melakukan kegiatan yang kamu sukai. Selama itu positif lakukan saja. Misalnya pasanganmu hobi belanja, biarkan saja dia melakukan itu (asal tidak berlebihan sih). Atau kamu hobi nongkrong sampai larut malam sama teman-temanmu, selagi tidak mengabaikan perhatianmu ke pasangan maka sah-sah saja. Daripada kamu menyalurkan kegelisahan ke hal-hal negatif seperti dugem atau mabuk-mabukan, maka solusi diatas lebih bisa diterima.
4. Saling jaga kepercayaan, jangan jadi pasangan yang curigaan
Menjalani Long Distance Marriage berarti harus bisa percaya dan menjaga kepercayaan. Jangan sampai baru telat membalas pesan saja kamu sudah beranggapan bahwa dia mulai cuek dan lupa. Bisa saja dia sedang lembur sibuk bekerja untuk mengejar setoran. Kamu yang diberikan kepercayaan juga jangan main-main. Mentang-mentang jauh dari pasangan kamu jadi bebas untuk melakukan apa saja. Ingat, serapat apapun bangkai nanti akan tercium juga. Waspadalah…waspadalah!!! *eh kok jadi gini sih.
5. Segeralah mutasi
Kalau 4 hal diatas ternyata sulit kamu jalani, maka tips terakhir adalah segera ajukan mutasi untuk pekerjaanmu atau resign dan cari tempat kerja yang dekat dengan pasanganmu. Percuma saja kalau kamu bisa menghasilkan banyak rejeki tapi keluargamu yang baru seumur jagung jadi berantakan. Yang ada kalau keluargamu berantakan maka akan berimbas juga dalam pekerjaan. Mood bekerja kamu akan ikut berantakan dan pekerjaanmu juga akan kacau. Jadi pilihan ada di tanganmu, pekerjaan atau pasangan?
Dengan segala suka dukanya, Long Distance Marriage memang tetap harus dijalani bagi mereka yang terpaksa karena keadaan. Namun setiap permasalahan tentu ada solusinya. Tinggal bagaimana kamu mau menjalani solusi itu atau tetap bertahan dengan keadaan saling berjauhan.
Relationship
TIPS DATANG KE PERNIKAHAN MANTAN!
Bukan hal yang aneh untuk tetap berteman dengan seorang mantan, terutama jika kamu telah berhubungan lama dan memiliki banyak teman bersama. Namun bagaimana jika kamu berada dalam situasi diundang ke pesta pernikahan mantan? Mungkin sulit untuk menghadiri pernikahan mantan, terutama jika kamu masih jomblo, tetapi jika kamu ingin tetap berteman dengan mantan setelah hari pernikahan mereka, berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan!
- Bawa teman, kalau perlu pasangan
Jangan sampai sendiri jika datang ke nikahan mantan, ya! Bisa fatal akibatnya, karena selain pasti kamu akan dibully teman-temanmu, tentunya kamu juga akan mengalami perasaan ‘kesepian ditengah keramaian’.
- Tetap tenang dan perlihatkan raut wajah bahagia
Putus hubungan dengannya tak berarti hidupmu akan suram bukan? Perlihatkan perasaan itu ketika hadir di nikahan mantan, perlihatkan jika kamu masih baik-baik saja tanpa dia.
- Hindari membicarakan masa lalu ketika di lokasi acara
Jangan sampai usaha-usaha kamu untuk melupakannya runtuh begitu saja akibat kamu bersama teman-temanmu sibuk membicarakan seputar masa lalumu. Hindari itu ya!
- Secukupnya saja, nggak perlu nyumbang lagu
Cukup datang, makan, mengucapkan selamat, lalu pulang. Tak perlu ada acara tambahan lain apalagi sampai menyumbangkan lagu, terlebih lagunya tentang kenangan kalian berdua. Duh, jangan!
- Usahakan menghindari foto bersama, karena bisanya hanya akan menjadi bahan bercandaan
Dalam hal ini beberapa orang masih tetap ‘legowo’ untuk berfoto bersama mantan beserta mantan dan pasangannya. Namun sebagian juga memilih untuk tak berfoto bersama karena selain akan menjadi bahan bercandaan, tentunya akan ada perasaan yang muncul ‘harusnya aku yang menjadi pasangannya’.
- Tetap jaga silaturahmi dengan keluarganya
Putus hubungan dengannya tak berarti juga memutus tali silaturahmi dengan keluarganya bukan? Tetaplah untuk saling bertegur sapa dengan keluarganya dan menjaga tali silaturahmi.
Relationship
4 Hal yang Harus Kamu Perhatikan Sebelum Melangkah ke Jenjang Pernikahan
Bagi sebagian besar orang, menikah menjadi salah satu tujuan hidup yang harus dicapai. Bahkan tak sedikit yang sampai mematok target harus menikah di usia tertentu. Padahal ada banyak hal yang harus diperhatikan ketika seseorang hendak memutuskan untuk menikah.
Meskipun kami bukan merupakan bagian dari tim pemerintah yang menyusun pedoman untuk pernikahan, tapi setidaknya kami sudah merangkum 4 hal yang harus diperhatikan sebelum kamu memutuskan untuk merubah status dari “lajang” menjadi “menikah”. Yah, semoga saja bermanfaat yaa, lumayan, bisa menjadi tambahan tabungan untuk amal kebaikan tim penulis di akherat nanti.
Cekidot….
1. Pastikan keluarga kalian nanti punya penghasilan
Rumah tangga itu dibangun dengan perasaan. Tapi untuk merawatnya dibutuhkan penghasilan. Kenapa demikian? Karena beli beras dan bayar tagihan listrik nanti tak bisa dilakukan dengan rasa cinta.
Jadi demi kestabilan rumah tangga, sangat diperlukan adanya penghasilan. Permasalahan besar atau kecilnya penghasilan yang didapatkan itu bisa dinomor duakan. Yang penting ada dulu penghasilannya, baru disesuaikan dengan gaya dan kebutuhan hidup.
2. Yakinkan hati kalau dia benar-benar orang yang tepat
Kalau belum yakin, mending tunda dulu rencana untuk menikah. Orang bisa dengan mudah berkata cinta bisa tumbuh karena terbiasa. Tapi pelaksanaannya tak semudah itu…Markonah!
Mumpung belum menikah, kamu masih bisa mempertimbangkan dulu keputusan yang akan diambil dengan akal serta logika. Jangan terfokus dengan perasaan, sebab terkadang itu bisa menipu. Pernah dengar kan alasab ketika orang bercerai karena tidak cocok lagi??? Percayalah, mengatakan putus itu lebih mudah dibanding mengurus berkas perceraian.
3. Sebisa mungkin keluarga kalian merestuinya
Menikah itu tak hanya menyatukan kamu dan dia saja. Tapi juga kedua keluarga kalian. Ketika dari awal sudah tidak saling mendukung, maka kemungkinan besar perjalanan hidup kalian nanti akan banyak rintangannya.
Kecuali kalian termasuk orang yang punya semangat juang yang tinggi dalam menentang arus. Maka keputusan beresiko untuk selalu debat dengan keluarga bisa kamu ambil. Silahkan saja, toh setiap pilihan yang diambil tetap memiliki resiko.
4. Sudah punya calon
Keluarga mendukung, umur sudah tepat, dan penghasilan sudah ada, tapi tak punya calon untuk dinikahi. Terus yang mau kamu ajak duduk di kursi pelaminan itu siapaaaaaa???? Kotak sumbangan???
Relationship
Tips Agar Tetap Tampil Elegan Saat Datang ke Pernikahan Mantan
Mantanmu sudah mau menikah, kamu diundang, tapi kamunya masih jomblo? Sabar…dunia masih terus berputar pada porosnya kok. Jadi hal itu bukanlah akhir dari perjalanan semesta ini.
Kamu harus sanggup menghadapi kenyataan bahwa orang yang pernah menghiasi hari-hari indahmu akan lebih dulu mengikat janji suci dengan orang lain yang ternyata menjadi jodohnya. Kamu harus kuat, jangan terpikirkan untuk bunuh diri! Itu dosa dan kamu nanti bisa ditempatkan di keraknya api neraka.
Jangan pula punya pemikiran untuk datang ke pernikahannya, lalu berniat sedikit mengacaukan acara resepsi dengan menyanyikan lagu Ditinggal Rabi-nya NDX AKA atau Pamer Bojo-nya Didi Kempot. Meski bakal viral, ada cara lain yang lebih elegan untuk membuat mantan terkesima dengan kedatanganmu di hari pernikahannya.
- Walaupun posisi saat ini kamu sedang sendiri, wajib hukumnya untuk membawa pasangan ke nikahan mantan. Usahakan dia yang kamu ajak itu orangnya lebih cantik/ganteng dari mantanmu. Buktikan kalau kamu bisa dapat yang lebih baik.
2. Berpenampilanlah yang menarik. Jangan tampil acak-acakan meskipun dalam keseharian kamu tampil seenaknya. Di acara penting semacam itu kamu harus bisa melakukan pencitraan.
3. Acara nikahan juga identik dengan reuni. Jangan terlihat sedih seandainya ada teman yang mengungkit masa lalumu dengan dia. Seremuk apapun hatimu, kamu harus terlihat kuat!
4. Siapkan jawaban atas pertanyaan “kapan nyusul” yang biasanya datang dari rekan-rekanmu atau bahkan mantanmu. Jawab singkat saja: “Nanti sore habis mandi.”
5. Kado terindah untuk dia adalah suami/istrinya yang duduk di pelaminan. Tapi kamu juga mesti memberikan kado spesial untuk dia. Jangan sebatas amplop dengan isi uang yang tak seberapa. Apalagi amplop kosong!