Connect with us
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js

Bola

Menebak Pekerjaan Arsene Wenger Setelah Pensiun Dari Arsenal

Published

on

Jumat (20/04/2018) berita mengejutkan datang dari kota London. Melalui halaman resminya, Arsenal menyatakan bahwa Arsene Wenger akan mundur dari kursi pelatih the gooners pada akhir musim ini. Mundurnya Wenger langsung menjadi headline di media-media olahraga mengingat kontraknya baru akan berakhir pada tahun 2019. Itu berarti masa baktinya sebagai manajer Arsenal selama 22 tahun akan berakhir setelah Arsenal menjalani pekan ke 38 nanti.

Dengan begitu perang tagar #WengerOut ataupun #WengerStay tak akan terlihat lagi di media sosial. Mungkin yang ada nanti adalah tagar #MerciWenger atau terimakasih Wenger. Sebuah ucapan terimakasih atas apa yang telah dilakukan oleh Wenger untuk Arsenal dan sepakbola di Inggris selama 2 dekade ini. Tanpa Wenger mungkin Arsenal saat ini hanya akan sekelas dengan West Ham, Everton ataupun Southampton. Tanpa Wenger Liga Inggris mungkin tak akan semenarik sekarang karena hanya akan melihat permainan keras yang mengandalkan lari dan umpan silang.

Sejumlah pelatih sudah diisukan menjadi pengganti Wenger musim depan. Siapapun itu nanti yang ditunjuk, beban berat jelas akan menanti untuk melanjutkan dinasti yang telah dibangun Wenger selama bertahun-tahun. Sementara Wenger sendiri belum jelas bagaimana kelanjutan karirnya setelah resign dari Arsenal.

Untuk itu kami mencoba menebak pekerjaan apa yang akan dilakukan oleh Arsene Wenger pasca pensiun dari Arsenal.

  1. Menjadi direktur olahraga Arsenal

images: ytimg.com

Selama 22 tahun berkuasa, Wenger menancapkan pengaruhnya di hampir semua lini di Arsenal. Bukan hanya sebatas di atas lapangan saja, tapi sampai jauh di luar lapangan. Mulai dari kegiatan transfer, menu makanan sampai psikologis pemain. Dengan kehebatannya dalam melakukan segala hal itu, tidak salah kalau Wenger nanti menjadi direktur olahraga Arsenal. Jabatan itu merupakan ucapan terimakasih yang pas dari klub untuk seseorang yang berjasa besar membangun Arsenal menjadi sebuah klub modern seperti saat ini.

2. Menjadi seorang pandit

images: bleacherreport.net

Biasanya yang menjadi seorang pandit adalah mantan pemain. Namun mengingat Wenger adalah seorang ahli statistik dan pengetahuan ilmu sepakbolanya diatas rata-rata, maka tidak ada salahnya untuk mencoba profesi ini. Apalagi jika nanti dipertemukan dengan Jose Mourinho yang pernah bilang bahwa Wenger “spesialis kegagalan”, tentu akan menghadirkan sebuah perdebatan seru yang bisa saja berakhir dengan baku pukul.

3. Menjadi konsultan ekonomi

Bagaimana caranya Arsenal bisa konsisten di 4 besar sedangkan ongkos pembuatan KPR Emirates Stadium juga harus lunas? Orang yang bisa menjawabnya adalah Arsene Wenger. Bukan hanya pintar dalam mengatur strategi, Wenger juga cerdas dalam mengatur keuangan. Saat Arsenal masih harus berhemat dalam hal transfer pemain karena harus melunasi cicilan KPR Emirates Stadium, Wenger dengan cerdik beralih mengembangkan pemain muda untuk diorbitkan kemudian dijual dengan harga selangit.

Ambil contoh Fabregas, Van Persie, Alex Song, Samir Nasri, dan Adebayor. Silahkan cari sendiri berapa harga belinya lalu lihat harga jualnya. Dengan kelihaiannya dalam mengatasi persoalan keuangan Arsenal, maka tak salah rasanya kalau Wenger mengisi masa tuanya dengan dengan menjadi konsultan ekonomi. Apalagi kalau menjadi konsultan ekonomi pemerintah Indonesia, hutang negeri ini yang mencapai triliunan itu bisa saja lunas dalam hitungan tahun.

Dengan cara apa? ya jual pemain sepakbola lah. Dari 261 juta penduduk Indonesia saat ini, tentu tak sulit mencari orang yang bisa bermain sepakbola. Kembangkan saja bakat mereka dengan Wenger Way. Hutang pemerintah Indonesia saat ini mencapai 4000 triliun. Anggap saja satu pemain laku 1 triliun (harga Neymar 3,5 triliun). Itu berarti dengan transfer 4000 pemain maka hutang Indonesia akan lunas.

Kok gampang banget? Ya gampang lah, ini kan cuma pengandaian.

4. Menjadi pemborong

images: creohouse.co.id

Arsene Wenger juga turut berperan dalam mendesain Emirates Stadium. Ia juga berhasil mendapatkan gelar sarjana di jurusan teknik. Oleh karena itu untuk mengisi waktu senggangnya pasca pensiun dari Arsenal, Wenger bisa bergabung di perusahaan kontruksi untuk ikut dalam proyek-proyek pembangunan. Indonesia lagi-lagi bisa menjadi negara tujuannya. Yah kita tahu lah program pemerintah saat ini, banyak membangun infrastuktur. Bisa saja pendukung the gooners menamai jalan trans di Papua nanti dengan sebutan Trans Arsene Wenger, kalau opa Wenger ikut dalam proyek itu.

5. Menjadi pelatih Arema Malang

images: striker.id

Meski kompetisi negeri ini carut marut, bukan berarti Indonesia tidak menarik bagi pelatih asing berkalitas. Lihat saja bagiamana Persib mendatangkan Mario Gomez, ex asisten manajer Hector Cuper di Inter Milan. Dengan kekuatan finansialnya, Arema bisa saja mendatangkan Wenger. Kedatangan Wenger akan mengubah sepakbola Arema dan akan berimbas ke persepakbolaan Indonesia. Bukan tidak mungkin dalam 10 tahun kedepan Bein Sport akan membeli hak siar Liga Indonesia.

Yah…jangan tanggung-tanggung kalau bermimpi. Masa mimpi aja gak berani.

6. Menjadi ahli nutrisi

images: sipse.com

Salah satu kepintaran Wenger yang lain adalah dalam hal mengatur asupan gizi dan nutrisi pemain. Wenger biasa membagikannya dengan menulis artikel di media-media terkenal seperti Metro, Dailymail, ataupun Reuters. Dengan begitu orang bisa belajar darinya. Perlu diingat, membagikan ilmu yang bermanfaat adalah sebuah amal ibadah yang tepat sebagai bekal di akhirat. Dan opa Wenger usianya sudah cukup “mapan” untuk melakukan hal itu.

7. Menjadi petani sayuran

images: glbimg.com

Selama menjadi pelatih di Jepang, Wenger banyak belajar dari gaya hidup masyarakat Jepang yang gemar mengkonsumsi ikan dan sayuran. Hal itu kemudian ia bawa ke Inggris sebagai program diet para pemain Arsenal. Tidak ada salahnya juga kalau Wenger kemudian menyepi ke pinggiran desa di Prancis bersama keluarganya. Jauh dari hiruk pikuk keramaian sambil menunggu masa panen tiba adalah cara menikmati masa tua yang ideal. Tidak perlu lagi berpusing-pusing ria di dunia sepakbola, toh penghasilannya selama ini tak akan habis dipakai beberapa generasi mendatang.

7 hal diatas hanyalah prediksi dari kami. Lalu prediksi kamu???

Komentar

Bola

Hasil Jornada ke-14 LaLiga Spanyol, Barcelona Masih Memimpin Klasemen

Published

on

By

Tertundanya laga el clasicco antara Barcelona melawan Real Madrid tampaknya tak terlalu berpengaruh pada posisi kedua penguasa LaLiga itu di klasemen sementara. Barcelona masih memimpin klasemen dengan 28 poin. Sedangkan Real Madrid berada di posisi kedua dengan poin yang sama tapi kalah dalam produktifitas gol.

Melawat ke markas Leganes, el Barca harus mengakhiri babak pertama dengan kondisi tertinggal 1-0 lewat gol En Nesyri di menit ke-12. Barulah di menit ke-53 Barcelona berhasil menyamakan kedudukan lewat sepakan Luiz Suarez. Sebelas menit jelang waktu normal berakhir, Arturo Vidal mencetak gol untuk memastikan kemenangan Barcelona. Skor 1-2 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

Di Santiago Bernebau, Real Madrid juga melakukan comeback. Menjamu Real Sociedad, el real harus tertinggal lebih dulu lewat gol cepat yang dicetak oleh Willian Jose pada menit ke-2. Karim Benzema menyamakan skor pada menit ke-37. Babak pertama berakhir dengan hasil imbang 1-1.

Tiga menit usai kick off babak kedua, Real Madrid berbalik unggul lewat gol Federico Valverde. Luca Modric menutup kemenangan Madrid melalui golnya dimenit ke-74. Sama-sama baru melakoni 13 laga, Barcelona dan Real Madrid sudah unggul 3 poin atas pesaing terdekatnya, Atletico Madrid yang menghuni posisi 3 dengan 25 poin.

Berbeda dari Serie A dan Liga Inggris, persaingan di LaLiga masih terbilang sengit. Selisih poin penghuni 4 besar tidak terlalu jauh. Masih cukup sulit memprediksi siapa yang akan bersaing di bursa perebutan gelar juara liga. Sementara itu laga el clasico jilid 1 musim ini baru akan digelar pada tanggal 18 Desember 2019 mendatang.

 

Komentar
Continue Reading

Bola

Giornata ke-13 Serie A, Inter Milan Masih Tempel Ketat Juventus

Published

on

By

Ada yang berbeda dari Liga Italia musim ini. Dominasi Juventus, setidaknya hingga pekan ke-13, tidak begitu sehebat musim-musim sebelumnya. Adalah Inter Milan yang membuat Juventus “tersaingi” musim ini.

Kemenangan Juventus di markas Atalanta memang membuat anak asuh Sarri itu tetap berada di puncak klasemen. Akan tetapi di posisi kedua, Inter Milan, tetap setia menguntit dengan selisih satu poin saja.

Melawat ke markas Torino, I Nerazurri berhasil mengamankan 3 poin lewat kemenangan 0-3 atas Torino. Gol-gol kemenangan Inter Milan dicetak oleh Martinez dan De Vrij pada babak pertama dan satu gol lagi oleh Romelu Lukaku pada babak kedua. Beberapa jam sebelumnya, Juventus berhasil melakukan comeback di markas Atalanta.

Tertinggal lebih dulu melalui gol Robin Gosens pada menit ke-56, si Nyonya Tua lantas merespons melalui dua gol Gonzalo Higuain dan satu gol dari Paulo Dybala. Ketidakhadiran Cristiano Ronaldo yang tidak fit nyatanya tak terlalu berpengaruh signifikan pada penampilan Juventus. Sama seperti Liverpool di Liga Inggris, Juventus juga masih belum terkalahkan di ajang liga sampai pekan ke-13 dengan raihan 11 kemenangan dan dua kali imbang.

Sementara itu Inter Milan di posisi kedua sejauh ini telah meraih 11 kali menang, sekali imbang, dan sekali kalah. satu-satunya kekalahan yang diderita Inter adalah menyerah 1-0 dari Juventus. Selisih 7 poin dari peringkat ketiga yang dihuni Lazio setidaknya cukup membuktikan bahwa Liga Italia musim ini hanya akan menjadi ajang rebutan antara Juventus dengan Inter Milan.

Meskipun demikian, persaingan di posisi 6 besar antara Lazio, Roma, Cagliari dan Atalanta tetap menarik untuk diikuti. Belum lagi jika runner up musim lalu, Napoli, sudah kembali ke performa terbaiknya. Kalaupun ada tim “besar” yang menderita, mungkin itu hanyalah AC Milan yang saat ini berada di peringkat ke-13.

 

Komentar
Continue Reading

Bola

Matchday ke-13 Liga Inggris, Liverpool Semakin Kokoh di Puncak Klasemen

Published

on

By

Keperkasaan Liverpool di Liga Inggris musim ini terus berlanjut. Usai menghantam Manchester City di pekan ke-12 dengan skor 3-1, malam tadi Sadio Mane dkk berhasil mempermalukan tuan rumah Crystal Palace dengan skor 1-2.

Kemenangan itu menjadikan the reds tetap kokoh di puncak klasemen dengan 37 poin, hasil dari 12 kali menang dan 1 kali imbang. Sedangkan rival terberatnya, Manchester City, juga meraih hasil yang sama di Etihad Stadium.

Menjamu Chelsea, juara bertahan Liga Inggris itu harus tertinggal terlebih dahulu lewat gol Ngolo Kante sebelum dibalas oleh Kevin de Bruyne. Riyad Mahrez akhirnya memastikan kemenangan the citizen lewat sepakannya yang tak mampu dibendung oleh Kepa Arizbalaga di menit ke-37. Namun kemenangan ini harus dibayar mahal dengan cederanya Sergio Aguero. Belum bisa dipastikan kapan penyerang Argentina ini bisa kembali ke lapangan hijau.

Di kota London, Tottenham Hotspurs sukses mematahkan rekor buruk tampil di kandang lawan musim ini. Di bawah asuhan pelatih anyarnya, Jose Mourinho, the lilywhites berhasil mengalahkan West Ham United 2-3. Gol-gol kemenangan Tottenham Hotspurs dicetak oleh Son Heung Min, Lucas Moura, dan Harry Kane. Sedangkan gol West Ham dicetak oleh Antonio dan Ogbonna.

Sementara itu penghuni peringkat ke-2, Leicester City, juga tak kalah gemilang. Anak asuh Brendan Rodgers tersebut mampu mengamankan 3 poin saat melawat ke markas Brighton & Hove Albion. Dengan dua gol yang dicetak Ayoze Perez dan Vardy itu membuat Leicester City tetap menjaga jarak 8 poin dengan Liverpool di posisi pertama.

Denagn hasil-hasil tersebut, tak ada perubahan berarti di posisi empat besar klasemen Liga Inggris saat ini. Liverpool masih nyaman di puncak dengan 37 poin, disusul Leicester City di posisi kedua dengan 29 poin. Manchester City menggantikan posisi Chelsea di peringkat ke-3 sedangkan Chelsea melorot ke posisi 4 dengan 26 poin.

Komentar
Continue Reading

Trending