Parenting
Mamah Muda Wajib Tahu! 6 Mitos Tentang Merawat Bayi yang Harus Kamu Pahami
Merawat anak pertama akan menjadi sebuah pengalaman berharga. Saat itu untuk pertama kalinya kamu akan merawat sendiri seorang anak yang merupakan darah dagingmu sendiri. Bagi pasangan muda, merawat anak pertama jelas akan menjadi moment tak terlupakan sepanjang hidupnya.
Buat kamu yang hidup di perantauan dan terlepas dari pengaruh orang tua dalam merawat bayi anak pertama, tentu akan mudah menentukan mau “diapakan” bayi kamu itu. Lain halnya kalau ditunggui mertua ataupun orang tua. Kamu dengan pengetahuan kekinian akan dihadapkan dengan mitos-mitos yang sangat diyakini kebenarannya oleh orang tua. Terkadang hal sepele itu bisa memicu pertengkaran yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
Untuk itulah kamu perlu tahu tentang mitos-mitos yang selama ini beredar seputar merawat bayi. Biar gak salah paham dan main asal ikut saja apa kata orang tua.
- Membedong
Di jaman dahulu orang tua membedong anaknya dengan tujuan bisa membuat kaki dan tangan tidak bengkok. Namun pada kenyataannya hal itu justru menghambat kemampuan motorik bayi karena tubuhnya terikat erat. Meskipun demikian tidak sedikit bayi yang pada akhirnya mampu melepaskan diri dari bedongan tersebut. Ada baiknya membedong bayi dilakukan ketika cuaca dingin atau saat habis mandi dengan tujuan bayi mendapatkan kehangatan.
2. Larangan memotong rambut dan kuku bayi sebelum usia 40 hari
Entah apa dasarnya, di beberapa daerah ada larangan untuk memotong rambut serta kuku bayi sebelum usia 40 hari. Padahal kalau terus dibiarkan memanjang justru kuku bayi tersebut akan membahayakan karena bayi belum memiliki kontrol ketika sedang memainkan tangannya. Begitu juga rambut. Kalau dibiarkan dan bahkan lupa tidak dipotong sampai si anak tumbuh dewasa, maka pertumbuhan kelebatan rambutnya justru akan terganggu.
3. Memakai babywalker agar cepat jalan
Kalau yang ini sih lebih tepatnya mitos kekinian. Khusus untuk yang satu ini ada baiknya kamu mengikuti kata orang tuamu, yaitu membiarkan anakmu mengikuti proses berjalannya secara alami dan perlahan-lahan. Meski jatuh bangun biarkan saja. Sebab memakai babywalker justru akan menghambat gerak bayi itu sendiri sehingga proses berjalannya secara mandiri juga akan terhambat.
4. Mandi air dingin agar kuat
Entah karena malas memasak air atau karena alasan lain, beberapa orang tua menggunakan air dingin untuk memandikan bayinya. Katanya sih biar kuat. Tapi pada kenyataannya justru mengganggu proses metabolisme tubuh si anak. Sebab energi yang diperoleh dari makanan akan habis digunakan untuk menghangatkan badan bayi. Resiko kedinginan dan masuk angin pun cukup besar.
5. Memberi kopi hitam
Rutin memberikan kopi hitam akan menghindarkan bayi dari step. Sebuah anggapan yang jamak kita dengar dari orang tua. Namun yang terlupakan adalah fakta bahwa tubuh bayi belum cukup kuat untuk mencerna kafein. Efek dari kafein itu sendiri akan mengakibatkan bertambah cepatnya denyut jantung sehingga bayi bisa gugup dan gelisah. Apalagi ketika bayi sedang demam, memberikan kopi kepadanya justru akan semakin memperburuk situasi.
6. Memakai sarung tangan dan kaki
Dalam kondisi dingin pemakaian sarung tangan dan sarung kaki sangatlah dianjurkan. Tapi kalau cuaca stabil ataupun agak panas ada baiknya untuk tidak menggunakannya. Sebab hal tersebut bisa menghambat kemampuan motorik bayi. Selain itu jika digunakan saat cuaca sedang panas justru akan mengakibatkan bayi tersebut rewel karena tidak nyaman.
Parenting
Beberapa Sifat Genetik yang Diturunkan Ibu Kepada Anak
Adalah hal yang wajar ketika seorang anak terlihat mirip dengan ayah atau ibunya. Alasannya jelas, menurut berbagai penelitian, seorang ayah dan ibu masing-masing menurunkan 23 kromosom kepada anaknya. Jadi bukan suatu kebetulan belaka jika seorang anak akan mirip dengan kedua orang tuanya.
Ada beberapa sifat genetik yang akan menurun kepada anak yang dipengaruhi oleh kromosom dari ibunya. Antara lain rambut, gaya tidur, kecerdasan, tangan yang dominan, kebiasaan makan, dan buta warna.
Mari kita bahas satu per satu.
1. Kebiasaan makan
Dilansir dari family education, makanan yang dikonsumsi ibu hamil ternyata tidak hanya berpengaruh pada kesehatan dan kondisi tubuhnya saja. Akan tetapi juga akan membawa pengaruh kepada kebiasaan makan si anak nanti ketika sudah dilahirkan.
2. Buta warna
Dilansir dari brighsite, ketidakmampuan mata untuk membedakan warna-warna merupakan pembawaan genetik dari seorang ibu. Buta warna banyak ditemukan menimpa perempuan. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan juga laki-laki mengalaminya.
3. Tangan yang dominan
Apabila si ibu lebih sering menggunakan tangan kanan, maka si anak nantinya juga akan seperti itu. Tapi jika si ibu banyak menggunakan tangan kiri, meskipun si bapak tidak, besar kemungkinan si anak nantinya akan lebih dominan dalam menggunakan tangan kirinya untuk beraktifitas.
4. Rambut
Warna rambut si anak akan sangat terpengaruh dari warna rambut ibunya. Begitu juga dengan tipikal rambutnya. Hal ini disebabkan oleh adanya lebih dari 20 gen dari ibu yang mengendalikan protein dalam prosea pembentukan rambut si anak.
5. Gaya tidur
Jika si ibu biasa tidur tengkurap, maka kemungkinan besar si anak nanti tidurnya juga akan tengkurap. Untuk hal satu ini bisa dengan mudah diamati setidaknya ketika anak sudah berusia diatas satu tahun.
6. Kecerdasan
Khusus untuk anak laki-laki, ia akan mendapat warisan kecerdasan dari ibunya. Sedangkan anak perempuan akan mendapat warisan kecerdasan dari kedua orang tuanya. Tapi semua itu hanyalah 40% dari kecerdasan si anak nanti ketika tumbuh dewasa. 60% sisanya dipengaruhi banyak faktor seperti lingkungan, gaya hidup, makanan, dan lain-lain.
Kesehatan
Tips Agar Hamil Anak Laki-Laki
Setiap anak adalah anugerah dan titipan, apapun jenis kelaminnya. Namun ada beberapa pasangan yang memilih untuk mengusahakan salah satu jenis kelamin karena suatu hal. Misalnya pasangan yang telah memiliki tiga anak perempuan berturut-turut dan ingin program anak laki-laki. Dan untuk Sobat Spaneng yang sedang promil anak laki-laki, berikut ini beberapa tips yang bisa kamu coba
- Pilih menu makanan yang bersifat basa seperti ikan, brokoli, cabe, alpukat, jamur, jagung manis, roti, kacang almond, kacang panjang, kacang hijau, tahu, kelapa segar, bayam, dll. Karena makanan yang bersifat basa dapat meningkatkan peluang untuk mengandung anak laki-laki.
- Hindari produk susu dan kafein, karena hal ini dipercaya dapat membuat gen laki-laki atau kromosom Y menjadi lebih aktif.
- Posisi sex yang tepat, dengan tujuan agar penetrasi lebih dalam sehingga kromosom Y dapat lebih cepat mencapai sel telur
- Sebisa mungkin mencapai orgasme ketika berhubungan. Alasannya, orgasme yang dialami oleh calon ibu memicu produksi cairan vagina bersifat basa yang bisa membantu sperma kromosom-Y bertahan hidup lebih lama dengan menciptakan lingkungan yang kurang bersahabat bagi sperma anak perempuan.
- Tunggu masa ovulasi ketika akan berhubungan intim, sebab kemampuan renang sperma laki-laki lebih cepat dari sperma perempuan tapi lebih cepat mati dalam lingkungan vagina.
- Konsumsi makanan dengan kalori lebih tinggi. Karena menurut penelitian, wanita yang mengonsumsi lebih banyak kalori terutama yang makan sereal saat sarapan dan makan makanan tinggi kalium, memiliki peluang yang lebih tinggi untuk bisa hamil anak laki-laki.
Itulah 6 tips untuk program kehamilan anak laki-laki, semoga bermanfaat!
Parenting
Cara Mudah Mencegah Gigi Berlubang Pada Anak
Tumbuh kembang anak yang berlangsung dengan baik tentunya menjadi impian setiap orang tua. Akan tetapi dalam perjalanannya, pasti ada hambatan yang menyertainya. Entah itu hambatan yang besar maupun yang kecil.
Salah satu hambatan yang sering terjadi adalah dalam hal pertumbuhan gigi. Semua orang tentu berharap gigi anak akan tumbuh dengan baik, rapi dan bersih. Sayangnya kebanyakan anak sering mengalami fase dalam masa kecilnya yaitu terkena gigi berlubang. Bahkan terkadang, hal ini disertai rasa sakit yang cukup mengganggu aktifitas.
Gigi berlubang terjadi karena hilangnya mineral pada gigi yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini menghasilkan asam yang akan mengikis permukaan gigi. Sebenarnya, saliva (air liur) dalam mulut kita sudah bekerja keras untuk menjaga gigi kita dari bakteri dan asam. Banyaknya konsumsi makanan maupun minuman yang mengandung gula membuat saliva tak mampu bekerja secara maksimal.
Untuk itulah diperlukan bantuan agar saliva ini dapat bekerja sebagaimana mestinya untuk menjaga agar pengapuran yang mengakibatkan gigi berlubang tidak terjadi. Cara yang pertama adalah dengan menggunakan pasta gigi. Di dalam pasta gigi terdapat fluoride yang dapat mencegah gigi berlubang dengan cara mencegah hilangnya mineral dari permukaan gigi, menggantikan mineral yang hilang pada gigi, mengurangi kemampuan bakteri untuk menghasilkan asam.
Oleh karena itu biasakanlah sikat gigi teratur minimal 2 kali sehari pada anak. Cara yang kedua untuk mencegah gigi berlubang pada anak adalah dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi.
Makanan yang mengandung banyak gula seperti cokelat, permen dan kue harus dimakan dalam jumlah seperlunya saja. Pastikan juga si anak untuk menggosok gigi setelah makan makanan itu. Cara yang ketiga adalah dengan rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi.
Dokter gigi tentu akan lebih tahu bagaimana kondisi gigi anak lewat pengamatan mendetailnya. Jangan sampai anggapan sepele orang tua terhadap perkembangan gigi anak akan berakibat buruk bagi masa depan si anak itu nantinya.