Connect with us
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js

Kesehatan

Kenali Tanda Kesehatan Telinga Dilihat dari Kondisi Kotorannya. Jangan Disepelekan, Ya!

Published

on

Seberapa sering kamu membersihkan telinga dengan cutton bud? Sehari sekali? Seminggu sekali? Sebulan sekali? atau bahkan tidak pernah sama sekali? iyuuuuh. Meskipun banyak pro kontra mengenai cara membersihkan telinga dengan menggunakan cutton bud, namun nyatanya cara ini masih jadi yang utama diterapkan di rumah bagi kebanyakan orang.

Dilansir dari laman brightside.me, ternyata kita bisa melihat kesehatan telinga kita dilihat dari kondisi kotorannya, mulai dari warna hingga teksturnya. Eits, jangan keburu jorok dulu ya, justru dari sinilah kita dapat pengetahuan baru tentang bagaimana sih keadaan telinga kita sebenarnya? Yuk, kepoin sama-sama!

1. Warna abu-abu

img: https://brightside.me/

Warna abu-abu–tanpa disertai gejala lainnya–bukanlah sebuah kondisi berbahaya. Hal ini bisa saja hanya disebabkan oleh polusi udara. Biasanya dialami pada mereka yang tinggal di daerah perkotaan dan sering beraktifitas di luar ruangan.

2. Terdapat bekas darah

img: https://brightside.me/

Darah yang muncul saat sedang membersihkan telinga cukup menjadi alarm berbahaya bagi tubuh. Biasanya kondisi ini disebabkan karena gendang telinga yang berlubang. Hal ini membuat telinga bisa terkena infeksi, yang dapat menyebabkan otitis dan berakibat pada buruknya pendengaran. Jika sudah mengalami kejadian seperti ini, segeralah periksa ke dokter.

3. Warna cokelat

img: https://brightside.me/

Ini adalah salah satu warna yang paling sering dialami oleh kebanyakan orang. Jadi, hal tersebut sangat wajar dan menunjukkan bahwa telinga hanya memiliki kotoran yang normal saja tanpa ada gejala berarti.

4. Warna hitam

img: https://brightside.me/

Hitam bisa menunjukkan adanya infeksi jamur pada telinga. Biasanya gejala ini diikuti dengan rasa gatal yang kerap datang dan semakin kuat. Kalau sudah begini, datang ke dokter adalah pilihan tepat.

5. Warna putih

img: https://brightside.me/

Warna putih dari kotoran telinga dapat menandakan bahwa ada kekurangan vitamin dan zat mikro di dalam tubuh, khususnya besi dan tembaga. Kacang dan oatmeal jadi makanan yang disarankan jika kamu mengalami hal tersebut, serta multivitamin untuk menambah asupan nutrisi.

6. Bau tak sedap

img: https://brightside.me/

Bau tak sedap serta seperti ada suara bising yang kadang terdengar di telinga merupakan salah satu ciri adanya infeksi pada telinga. Supaya tidak berlanjut pada kondisi yang lebih parah, kunjungi dokter THT untuk mendapatkan perawatan yang semestinya.

7. Bentuknya cair

img: https://brightside.me/

Kotoran yang memiliki tekstur cair juga menjurus pada peradangan. Hal ini tentu saja harus ditangai oleh dokter spesialis.

8. Atau malah kering

img: https://brightside.me/

Nah, jika justru kedapatan kotoran telinga dalam kondisi kering, bisa jadi disebabkan karena kurangnya lemak di dalam tubuh. Alasan lainnya juga bisa disebabkan oleh dermatitis atau penyakit kulit lainnya.

Tetap rajin membersihkan telinga dengan hati-hati ya agar kondisi telinga tetap dalam keadaan yang sehat serta tidak ada bagian telinga yang terluka.

Komentar

Inspirasi

Ini Dia Metode Diet Paling Efektif. Wajib Dicoba!

Published

on

Pemilihan metode diet yang paling efektif dapat bervariasi antar individu karena respon tubuh terhadap diet bisa berbeda-beda. Namun, berikut adalah beberapa metode diet yang telah dikenal secara umum dan mendapatkan perhatian dalam literatur kesehatan:

sumber: bekerkeluarga.id

  1. Diet Rendah Karbohidrat (Low-Carb): Menekankan konsumsi karbohidrat yang lebih rendah, sering kali dengan fokus pada sumber karbohidrat kompleks.
  2. Diet Tinggi Protein:
    • Diet Protein Atkins: Mengandalkan tingginya asupan protein dan lemak, dengan mengurangi karbohidrat.
    • Diet Protein Tinggi Umum: Peningkatan asupan protein untuk membantu menjaga massa otot dan meningkatkan rasa kenyang.
  3. Diet Rendah Lemak:
    • Diet Rendah Lemak: Mengurangi asupan lemak, terutama lemak jenuh dan trans.
    • Diet McDougall: Menekankan konsumsi makanan tanaman utuh yang rendah lemak.
  4. Diet Mediterania:
    • Berfokus pada makanan kaya lemak sehat, serat, dan antioksidan, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan minyak zaitun.
  5. Diet Vegetarian atau Vegan:
    • Menyertakan makanan nabati tanpa daging atau produk hewani.
  6. Metode Puasa:
    • Puasa Intermiten: Menggabungkan periode puasa dengan periode makan tertentu.
    • Puasa 5:2: Makan secara normal selama lima hari dan mengurangi asupan kalori secara signifikan selama dua hari.
  7. Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension):
    • Dirancang untuk menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan asupan nutrisi tertentu seperti kalium, kalsium, magnesium, dan serat.
  8. Diet Flexitarian:
    • Gabungan dari kata “fleksibel” dan “vegetarian,” dengan fokus pada makanan nabati, tetapi memperbolehkan konsumsi daging dengan keterbatasan.

Penting untuk diingat bahwa sebelum memulai diet apa pun, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi untuk memastikan bahwa metode tersebut sesuai dengan kebutuhan kesehatan dan gaya hidup Anda. Selain itu, penting juga untuk memahami bahwa kunci untuk keberhasilan jangka panjang adalah mengadopsi pola makan yang dapat dipertahankan dan seimbang.

Komentar
Continue Reading

Kesehatan

Wajib Tahu! 5 Macam Obat Herbal yang Diklaim Mampu Mencegah Virus Corona

Published

on

Untuk mencegah virus corona yang kini sedang mewabah, tanaman herbal berperan sebagai booster sistem imunitas tubuh. Sejauh ini, ada beberapa tanaman yang dipercaya mampu tingkatkan sistem imunitas tubuh untuk melawan infeksi. Berikut selengkapnya

  1. Jahe Merah

    sumber: https: //www.jpnn.com

Selain untuk menghangatkan tubuh, jahe juga dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Antioksidan tinggi yang ada dalam jahe menjadi alasan mengapa sistem imun tubuh bisa meningkat setelah mengonsumsi obat herbal ini. Tak hanya itu, jahe juga memiliki kandungan anti mikrobakteri, anti inflamasi, dan antibiotik. Dengan mengonsumsi jahe secara rutin, maka akan meminimalisir infeksi virus covid-19.

  1. Kunyit

    sumber: https://lemonilo.com

Siapa yang tak kenal dengan tanaman herbal berwarna kuning ini? Selain sebagai pewarna alami makanan, kunyit juga berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh seseorang. Curcumin yang terkandung dalam kunyit mampu mengaktifkan sel darah putih dalam tubuh sehingga sistem imun tubuh menjadi bertambah.

  1. Daun Kelor

    sumber: https://www.sehatq.com

Daun kelor merupakan tanaman yang sudah tak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain dikonsumsi sebagai sayuran, daun kelor juga dimanfaatkan untuk obat berbagai macam penyakit seperti kanker, takanan darah tinggi, dan kolesterol. Namun, khasiat daun kelor ternyata tak cukup sampai disitu. Menurut penelitian, daun kelor juga mengandung senyawa yang bersifat antijamur, anti virus, anti depresan, serta asnti inflamasi.

Kandungan asam amino dan antioksidan di dalamnya pun dipercaya mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh.

  1. Temulawak

    https://www.halodoc.com

Tanaman herbal selanjutnya adalah temulawak. Sekilas penampilannya mirip dengan kunyit bahkan temulawak juga memiliki peran yang sama dengan kunyit dalam menangkal radikal bebas dalam tubuh. Dengan mengonsumsi tanaman herbal yang satu ini secara rutin mampu mencegah tubuh terserang virus karena kandungan antioksidan yang tinggi di dalamnya

  1. Cengkeh

    sumber: https: //www.rumah.com

Dikenal sebagai bumbu pelengkap masakan, cengkeh ternyata juga mampu membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh. Kuncup bunga pada cengkeh disinyalir mengandung senyawa yang dapat meningkatkan jumlah sel darah, serta ampuh dalam membersihkan racun berbahaya dalam tubuh.

Komentar
Continue Reading

Kesehatan

5 Tips Untuk Menjaga Kesehatan Ibu Hamil

Published

on

Seorang ibu hamil wajib hukumnya untuk menjaga kesehatan. Bukan hanya untuk dirinya saja, tapi juga untuk janin yang dikandungnya. Oleh karena itu, seorang ibu hamil biasanya akan lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas ataupun mengkonsumsi makanan.

Salah sedikit saja bisa berakibat fatal bagi dirinya maupun janin yang dikandungnya. Kesehatan ibu serta tumbuh kembang janin rawan terganggu. Berikut akan kami berikan beberapa tips menjaga kesehatan bagi ibu hamil agar tidak mudah terkena penyakit yang bisa membahayakan dirinya sendiri maupun janin yang dikandungnya.

1. Perbanyak minum air putih dan istirahat yang cukup

Dalam masa kehamilan, volume darah ibu akan meningkat sebanyak 30% dan volume plasmanya juga akan meningkat sebanyak 40%. Untuk itulah diperlukan setidaknya 12 gelas air putih perhari agar terhindar dari dehidrasi sehingga plasenta dan organ lain akan bekerja secara normal.

2. Lakukan olahraga ringan secara rutin

Tak ada yang melarang orang hamil untuk berolah raga. Tapi tentunya olahraga yang sifatnya ringan. Selain menjaga kesehatan, olahraga ringan selama hamil juga bisa mempermudah proses persalinan.

3. Jaga jarak dengan orang sakit

Meskipun hanya sebatas sakit ringan, tapi akan lebih baik lagi jika ibu hamil menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit. Jadi dengan begitu diharapkan resiko untuk terkena penyakit juga akan berkurang.

4. Hindari tempat-tempat ramai yang berbahaya bagi kesehatan

Apabila ibu hamil memiliki masalah dengan kekebalan tubuhnya, maka tak ada salahnya untuk menghindari tempat-tempat ramai yang beresiko menularkan virus-virus penyebab penyakit. Berada di rumah akan membuat kesehatan ibu hamil terjaga karena situasi lingkungan yang relatif stabil

5. Menjaga pola makan

Makan secara teratur dengan kandungan gizi yang seimbang sangatlah diperlukan ibu hamil. Kalau sering periksa kondisi kehamilan ke dokter, maka tak ada salahnya untuk bertanya mengenai menu makan apa yang sebaiknya dikonsumsi ibu hamil. Jangan karena alasan ngidam, ibu hamil jadi seenaknya saja mengkonsumsi makanan.

Komentar
Continue Reading

Trending