Bola
Cinta dan Benci Adebayor untuk Arsenal
Pada umumnya kesebelasan pertama yang dibela akan selalu diingat seorang pemain karena tempat itulah yang memberikan kesan pertama dalam karir seorang pesepakbola. Apalagi kalau kesebelasan itu kemudian melambungkan namanya sebagai pemain berkelas dunia. Kebanyakan dari pemain itu tentu saja akan memberikan kesan positif kepada bekas klubnya tersebut.
Tapi untuk Adebayor hal tersebut tampaknya tidak berlaku. Bukan di FC Metz, tempat dimana ia dikontrak secara profesional untuk pertama kalinya tapi di Arsenal. Di klub asuhan Arsene Wenger itulah ia mengawali karir sepakbolanya di tanah Britania.
Ketika didatangkan Wenger dari AS Monaco pada tahun 2006, Adebayor merupakan salah satu pemain muda potensial di Liga Prancis. Ia memulai debutnya pada tahun 2001 bersama Metz. Saat itu usianya baru 17 tahun namun langsung nyetel dengan permainan FC Metz terbukti dengan 15 gol yang dicetaknya dari 44 kali tampil. Pada tahun 2003 ia memutuskan untuk pindah ke AS Monaco.
Bersama dengan Dado Prso serta Ludovic Giully, Adebayor sukses membawa Monaco ke final Liga Champions 2004. Sayangnya di partai final mereka kalah dari Porto nya Jose Mourinho. Karirnya yang terus melesat membuat Adebayor lupa diri. Beberapa kali ia terkait kasus indisipliner di Monaco. Hingga pada akhirnya tak mendapat tempat lagi di skuad Monaco yang kala itu dilatih oleh Francesco Guidolin. Pada tahun 2006 pun akhirnya ia pindah ke Arsenal.
Di musim pertamanya bersama Arsenal karir pemain asal Togo itu terbilang mulus. Di seluruh ajang yang diikuti ia sukses mencetak 30 gol dan masuk nominasi PFA Player of the Year. Sayangnya masalah indisipliner kembali menimpanya. Apalagi ketika muncul berita bahwa klub-klub besar seperti Man City dan Real Madrid tertarik untuk mendatangkannya. Penampilannya bersama Arsenal pun mulai menurun dan mendapat kritikan dari para fans.
Akhirnya pada tahun 2009 Adebayor pindah ke Man City yang saat itu mulai mengumpulkan para pemain bintang. Harganya pun melonjak tajam dari yang tadinya hanya 3 juta pounds menjadi 25 juta pounds. Transfer tersebut terlihat menguntungkan semua pihak. City mendapatkan Adebayor, Arsenal dapat dana segar untuk melunasi utang pembangunan stadion dan Adebayor bisa bergabung dengan klub yang mau membayarnya lebih tinggi. Tapi justru dari situlah kebencian Adebayor kepada Arsenal (khususnya Wenger) bermula.
Dikutip dari dailymail, Adebayor mengungkapkan kekecewaannya itu, “Mourinho adalah manajer yang saya sukai dan akan selalu saya sukai, sebab dia adalah manajer yang paling jujur yang pernah saya temui dalam karier saya, sementara manajer lain biasanya seperti pendusta”.
Lalu ia menambahkan, “Sebagai contoh, ketika saya bertemu dengan Arsene Wenger di kantornya, dia bilang pada saya jika saya harus pergi karena dia tak melihat masa depan saya di Arsenal. Karena alasan itulah saya tak punya pilihan lain untuk bergabung ke Man City dengan rasa gembira. Tapi ketika hari berikutnya saya bergabung ke Man City, saya melihat dia di konferensi pers mengatakan bahwa saya ingin hengkang karena uang yang besar dan lain-lain. Dari situlah rasa benci saya pada Arsenal muncul”.
Karena konferensi pers itu jugalah para pendukung Arsenal kemudian membencinya. Mereka menganggap Adebayor mata duitan dengan bergabung ke Man City. Itulah yang kemudian membuat Adebayor sangat membenci Arsenal. Tak heran ketika Arsenal bertemu dengan City, Adebayor selalu menjadi bahan cemoohan fans Arsenal.
Maka menjadi hal yang wajar ketika Adebayor berhasil mencetak gol ke gawang Arsenal, ia justru melakukan selebrasi di depan para Gooners untuk memprovokasi mereka.
“Apa yang ada dalam pikiran saya (saat selebrasi itu)? Seorang narapidana telah bebas. Kalian (Arsenal) membeli saya dengan harga tiga juta pounds lalu saya masih punya sisa lima tahun kontrak, tapi kalian menyuruh saya pergi untuk 20 juta pounds lebih lalu kalian memberi tahu bahwa saya pergi karena uang, lalu menghina saya,” kata Adebayor.
Namun dalam lubuk hatinya yang terdalam, Adebayor tak sepenuhnya membenci Arsenal. Ia tahu betul kalau tak semua pendukung Arsenal membencinya dan hanya karena seorang Wengerlah ia menjadi musuh para Gooners. Selepas dari Man City, Adebayor sering berganti kesebelasan, seperti Tottenham Hotspur, Real Madrid, Crystal Palace dan sekarang Istanbul Basaksehir. Dikabarkan saat ini Adebayor juga telah menjadi seorang mualaf.
“Saya membenci Arsenal bukan pada fansnya, karena fans di London adalah yang pertama menyanyikan nama saya di Inggris. Bahkan saat ini, saat melihat Arsenal main, saya ingin mereka menang. Tapi di saat yang sama saya juga ingin mereka kalah karena kebencian yang sedemikian besar di dalam hati saya,” begitulah cinta dan benci Adebayor untuk Arsenal.
Bola
Hasil Jornada ke-14 LaLiga Spanyol, Barcelona Masih Memimpin Klasemen
Tertundanya laga el clasicco antara Barcelona melawan Real Madrid tampaknya tak terlalu berpengaruh pada posisi kedua penguasa LaLiga itu di klasemen sementara. Barcelona masih memimpin klasemen dengan 28 poin. Sedangkan Real Madrid berada di posisi kedua dengan poin yang sama tapi kalah dalam produktifitas gol.
Melawat ke markas Leganes, el Barca harus mengakhiri babak pertama dengan kondisi tertinggal 1-0 lewat gol En Nesyri di menit ke-12. Barulah di menit ke-53 Barcelona berhasil menyamakan kedudukan lewat sepakan Luiz Suarez. Sebelas menit jelang waktu normal berakhir, Arturo Vidal mencetak gol untuk memastikan kemenangan Barcelona. Skor 1-2 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Di Santiago Bernebau, Real Madrid juga melakukan comeback. Menjamu Real Sociedad, el real harus tertinggal lebih dulu lewat gol cepat yang dicetak oleh Willian Jose pada menit ke-2. Karim Benzema menyamakan skor pada menit ke-37. Babak pertama berakhir dengan hasil imbang 1-1.
Tiga menit usai kick off babak kedua, Real Madrid berbalik unggul lewat gol Federico Valverde. Luca Modric menutup kemenangan Madrid melalui golnya dimenit ke-74. Sama-sama baru melakoni 13 laga, Barcelona dan Real Madrid sudah unggul 3 poin atas pesaing terdekatnya, Atletico Madrid yang menghuni posisi 3 dengan 25 poin.
Berbeda dari Serie A dan Liga Inggris, persaingan di LaLiga masih terbilang sengit. Selisih poin penghuni 4 besar tidak terlalu jauh. Masih cukup sulit memprediksi siapa yang akan bersaing di bursa perebutan gelar juara liga. Sementara itu laga el clasico jilid 1 musim ini baru akan digelar pada tanggal 18 Desember 2019 mendatang.
Bola
Giornata ke-13 Serie A, Inter Milan Masih Tempel Ketat Juventus
Ada yang berbeda dari Liga Italia musim ini. Dominasi Juventus, setidaknya hingga pekan ke-13, tidak begitu sehebat musim-musim sebelumnya. Adalah Inter Milan yang membuat Juventus “tersaingi” musim ini.
Kemenangan Juventus di markas Atalanta memang membuat anak asuh Sarri itu tetap berada di puncak klasemen. Akan tetapi di posisi kedua, Inter Milan, tetap setia menguntit dengan selisih satu poin saja.
Melawat ke markas Torino, I Nerazurri berhasil mengamankan 3 poin lewat kemenangan 0-3 atas Torino. Gol-gol kemenangan Inter Milan dicetak oleh Martinez dan De Vrij pada babak pertama dan satu gol lagi oleh Romelu Lukaku pada babak kedua. Beberapa jam sebelumnya, Juventus berhasil melakukan comeback di markas Atalanta.
Tertinggal lebih dulu melalui gol Robin Gosens pada menit ke-56, si Nyonya Tua lantas merespons melalui dua gol Gonzalo Higuain dan satu gol dari Paulo Dybala. Ketidakhadiran Cristiano Ronaldo yang tidak fit nyatanya tak terlalu berpengaruh signifikan pada penampilan Juventus. Sama seperti Liverpool di Liga Inggris, Juventus juga masih belum terkalahkan di ajang liga sampai pekan ke-13 dengan raihan 11 kemenangan dan dua kali imbang.
Sementara itu Inter Milan di posisi kedua sejauh ini telah meraih 11 kali menang, sekali imbang, dan sekali kalah. satu-satunya kekalahan yang diderita Inter adalah menyerah 1-0 dari Juventus. Selisih 7 poin dari peringkat ketiga yang dihuni Lazio setidaknya cukup membuktikan bahwa Liga Italia musim ini hanya akan menjadi ajang rebutan antara Juventus dengan Inter Milan.
Meskipun demikian, persaingan di posisi 6 besar antara Lazio, Roma, Cagliari dan Atalanta tetap menarik untuk diikuti. Belum lagi jika runner up musim lalu, Napoli, sudah kembali ke performa terbaiknya. Kalaupun ada tim “besar” yang menderita, mungkin itu hanyalah AC Milan yang saat ini berada di peringkat ke-13.
Bola
Matchday ke-13 Liga Inggris, Liverpool Semakin Kokoh di Puncak Klasemen
Keperkasaan Liverpool di Liga Inggris musim ini terus berlanjut. Usai menghantam Manchester City di pekan ke-12 dengan skor 3-1, malam tadi Sadio Mane dkk berhasil mempermalukan tuan rumah Crystal Palace dengan skor 1-2.
Kemenangan itu menjadikan the reds tetap kokoh di puncak klasemen dengan 37 poin, hasil dari 12 kali menang dan 1 kali imbang. Sedangkan rival terberatnya, Manchester City, juga meraih hasil yang sama di Etihad Stadium.
Menjamu Chelsea, juara bertahan Liga Inggris itu harus tertinggal terlebih dahulu lewat gol Ngolo Kante sebelum dibalas oleh Kevin de Bruyne. Riyad Mahrez akhirnya memastikan kemenangan the citizen lewat sepakannya yang tak mampu dibendung oleh Kepa Arizbalaga di menit ke-37. Namun kemenangan ini harus dibayar mahal dengan cederanya Sergio Aguero. Belum bisa dipastikan kapan penyerang Argentina ini bisa kembali ke lapangan hijau.
Di kota London, Tottenham Hotspurs sukses mematahkan rekor buruk tampil di kandang lawan musim ini. Di bawah asuhan pelatih anyarnya, Jose Mourinho, the lilywhites berhasil mengalahkan West Ham United 2-3. Gol-gol kemenangan Tottenham Hotspurs dicetak oleh Son Heung Min, Lucas Moura, dan Harry Kane. Sedangkan gol West Ham dicetak oleh Antonio dan Ogbonna.
Sementara itu penghuni peringkat ke-2, Leicester City, juga tak kalah gemilang. Anak asuh Brendan Rodgers tersebut mampu mengamankan 3 poin saat melawat ke markas Brighton & Hove Albion. Dengan dua gol yang dicetak Ayoze Perez dan Vardy itu membuat Leicester City tetap menjaga jarak 8 poin dengan Liverpool di posisi pertama.
Denagn hasil-hasil tersebut, tak ada perubahan berarti di posisi empat besar klasemen Liga Inggris saat ini. Liverpool masih nyaman di puncak dengan 37 poin, disusul Leicester City di posisi kedua dengan 29 poin. Manchester City menggantikan posisi Chelsea di peringkat ke-3 sedangkan Chelsea melorot ke posisi 4 dengan 26 poin.