Parenting
Berapa Kali Operasi Caesar Boleh Dilakukan?
Persalinan dengan operasi caesar merupakan proses persalinan dengan pembedahan yang dilakukan terhadap perut dan rahim wanita untuk mengeluarkan bayi. Proses persalinan ini dilakukan ketika kondisi ibu ataupun janin tidak memungkinkan untuk melakukan persalinan secara normal.
Meskipun bisa menentukan tanggal kelahiran, tapi banyak pertimbangan yang harus diambil ketika hendak melakukan operasi caesar mengingat resiko pemulihannya yang cukup lama. Menurut beberapa ahli, Kaisar Romawi Kuno Julius Caesar adalah orang pertama yang lahir melalui operasi ini. Oleh karena itu proses persalinan ini kemudian dinamakan dengan operasi caesar.
Ada beberapa penyebab yang membuat seorang ibu hamil harus menjalani operasi caesar. Penyebab itu antara lain posisi janin sungsang atau tidak normal, janin terlilit tali pusar, kondisi ibu tidak memungkinkan untuk melahirkan normal hingga plasenta previa serta adanya riwayat melahirkan caesar sebelumnya.
Pada beberapa kondisi, pasangan orang tua ingin melakukan operasi caesar dengan tujuan agar anaknya bisa lahir di tanggal-tanggal “cantik” seperti hari kemerdekaan negara ataupun hari-hari besar nasional lainnya. Alasannya sederhana, biar gampang mengingatnya. Namun sebenarnya alasan ini kurang tepat. Selagi bisa dilakukan persalinan secara normal, ada baiknya untuk menghindari operasi caesar.
Lantas sebenarnya berapa kali operasi caesar tersebut dapat dilakukan? Sampai saat ini belum ada penelitian yang pasti tentang berapa kali operasi caesar tersebut dapat dilakukan. Ada yang dua kali, tiga kali, ataupun cukup satu kali. Tapi cuma satu yang pasti, semakin sering dilakukan, maka resiko yang mengancam ibu maupun janin yang dikandungnya akan semakin besar.
Untuk itu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter ataupun bidan ketika hendak melakukan persalinan. Apapun saran yang diberikan, itu sudah merupakan hasil analisa yang mendalam. Jadi ikuti saja saran dari dokter ataupun bidan yaa, biar semuanya selamat dan bahagia.
Parenting
Beberapa Sifat Genetik yang Diturunkan Ibu Kepada Anak
Adalah hal yang wajar ketika seorang anak terlihat mirip dengan ayah atau ibunya. Alasannya jelas, menurut berbagai penelitian, seorang ayah dan ibu masing-masing menurunkan 23 kromosom kepada anaknya. Jadi bukan suatu kebetulan belaka jika seorang anak akan mirip dengan kedua orang tuanya.
Ada beberapa sifat genetik yang akan menurun kepada anak yang dipengaruhi oleh kromosom dari ibunya. Antara lain rambut, gaya tidur, kecerdasan, tangan yang dominan, kebiasaan makan, dan buta warna.
Mari kita bahas satu per satu.
1. Kebiasaan makan
Dilansir dari family education, makanan yang dikonsumsi ibu hamil ternyata tidak hanya berpengaruh pada kesehatan dan kondisi tubuhnya saja. Akan tetapi juga akan membawa pengaruh kepada kebiasaan makan si anak nanti ketika sudah dilahirkan.
2. Buta warna
Dilansir dari brighsite, ketidakmampuan mata untuk membedakan warna-warna merupakan pembawaan genetik dari seorang ibu. Buta warna banyak ditemukan menimpa perempuan. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan juga laki-laki mengalaminya.
3. Tangan yang dominan
Apabila si ibu lebih sering menggunakan tangan kanan, maka si anak nantinya juga akan seperti itu. Tapi jika si ibu banyak menggunakan tangan kiri, meskipun si bapak tidak, besar kemungkinan si anak nantinya akan lebih dominan dalam menggunakan tangan kirinya untuk beraktifitas.
4. Rambut
Warna rambut si anak akan sangat terpengaruh dari warna rambut ibunya. Begitu juga dengan tipikal rambutnya. Hal ini disebabkan oleh adanya lebih dari 20 gen dari ibu yang mengendalikan protein dalam prosea pembentukan rambut si anak.
5. Gaya tidur
Jika si ibu biasa tidur tengkurap, maka kemungkinan besar si anak nanti tidurnya juga akan tengkurap. Untuk hal satu ini bisa dengan mudah diamati setidaknya ketika anak sudah berusia diatas satu tahun.
6. Kecerdasan
Khusus untuk anak laki-laki, ia akan mendapat warisan kecerdasan dari ibunya. Sedangkan anak perempuan akan mendapat warisan kecerdasan dari kedua orang tuanya. Tapi semua itu hanyalah 40% dari kecerdasan si anak nanti ketika tumbuh dewasa. 60% sisanya dipengaruhi banyak faktor seperti lingkungan, gaya hidup, makanan, dan lain-lain.
Kesehatan
Tips Agar Hamil Anak Laki-Laki
Setiap anak adalah anugerah dan titipan, apapun jenis kelaminnya. Namun ada beberapa pasangan yang memilih untuk mengusahakan salah satu jenis kelamin karena suatu hal. Misalnya pasangan yang telah memiliki tiga anak perempuan berturut-turut dan ingin program anak laki-laki. Dan untuk Sobat Spaneng yang sedang promil anak laki-laki, berikut ini beberapa tips yang bisa kamu coba
- Pilih menu makanan yang bersifat basa seperti ikan, brokoli, cabe, alpukat, jamur, jagung manis, roti, kacang almond, kacang panjang, kacang hijau, tahu, kelapa segar, bayam, dll. Karena makanan yang bersifat basa dapat meningkatkan peluang untuk mengandung anak laki-laki.
- Hindari produk susu dan kafein, karena hal ini dipercaya dapat membuat gen laki-laki atau kromosom Y menjadi lebih aktif.
- Posisi sex yang tepat, dengan tujuan agar penetrasi lebih dalam sehingga kromosom Y dapat lebih cepat mencapai sel telur
- Sebisa mungkin mencapai orgasme ketika berhubungan. Alasannya, orgasme yang dialami oleh calon ibu memicu produksi cairan vagina bersifat basa yang bisa membantu sperma kromosom-Y bertahan hidup lebih lama dengan menciptakan lingkungan yang kurang bersahabat bagi sperma anak perempuan.
- Tunggu masa ovulasi ketika akan berhubungan intim, sebab kemampuan renang sperma laki-laki lebih cepat dari sperma perempuan tapi lebih cepat mati dalam lingkungan vagina.
- Konsumsi makanan dengan kalori lebih tinggi. Karena menurut penelitian, wanita yang mengonsumsi lebih banyak kalori terutama yang makan sereal saat sarapan dan makan makanan tinggi kalium, memiliki peluang yang lebih tinggi untuk bisa hamil anak laki-laki.
Itulah 6 tips untuk program kehamilan anak laki-laki, semoga bermanfaat!
Parenting
Cara Mudah Mencegah Gigi Berlubang Pada Anak
Tumbuh kembang anak yang berlangsung dengan baik tentunya menjadi impian setiap orang tua. Akan tetapi dalam perjalanannya, pasti ada hambatan yang menyertainya. Entah itu hambatan yang besar maupun yang kecil.
Salah satu hambatan yang sering terjadi adalah dalam hal pertumbuhan gigi. Semua orang tentu berharap gigi anak akan tumbuh dengan baik, rapi dan bersih. Sayangnya kebanyakan anak sering mengalami fase dalam masa kecilnya yaitu terkena gigi berlubang. Bahkan terkadang, hal ini disertai rasa sakit yang cukup mengganggu aktifitas.
Gigi berlubang terjadi karena hilangnya mineral pada gigi yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini menghasilkan asam yang akan mengikis permukaan gigi. Sebenarnya, saliva (air liur) dalam mulut kita sudah bekerja keras untuk menjaga gigi kita dari bakteri dan asam. Banyaknya konsumsi makanan maupun minuman yang mengandung gula membuat saliva tak mampu bekerja secara maksimal.
Untuk itulah diperlukan bantuan agar saliva ini dapat bekerja sebagaimana mestinya untuk menjaga agar pengapuran yang mengakibatkan gigi berlubang tidak terjadi. Cara yang pertama adalah dengan menggunakan pasta gigi. Di dalam pasta gigi terdapat fluoride yang dapat mencegah gigi berlubang dengan cara mencegah hilangnya mineral dari permukaan gigi, menggantikan mineral yang hilang pada gigi, mengurangi kemampuan bakteri untuk menghasilkan asam.
Oleh karena itu biasakanlah sikat gigi teratur minimal 2 kali sehari pada anak. Cara yang kedua untuk mencegah gigi berlubang pada anak adalah dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi.
Makanan yang mengandung banyak gula seperti cokelat, permen dan kue harus dimakan dalam jumlah seperlunya saja. Pastikan juga si anak untuk menggosok gigi setelah makan makanan itu. Cara yang ketiga adalah dengan rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi.
Dokter gigi tentu akan lebih tahu bagaimana kondisi gigi anak lewat pengamatan mendetailnya. Jangan sampai anggapan sepele orang tua terhadap perkembangan gigi anak akan berakibat buruk bagi masa depan si anak itu nantinya.