Parenting
4 Akibat Jika Anak Sering Dibentak, Orang Tua Wajib Tahu Nih!
Membentak anak mungkin suatu kejadian yang terlihat biasa saja. Namun tahukah kamu jika membentak anak, apalagi anak balita (bawah lima tahun) akan menimbulkan efek yang tidak baik pada perkembangannya?
Menurut Dr. Ming-Te Wang (profesor bidang psikologi pendidikan, di Univesity of Pittsburgh, Pennsylvania, AS), efek buruk dari membentak anak adalah ia bisa meniru orang tua dan akan berteriak sesuka hati baik kepada orang tua maupun orang-orang di sekitarnya. Tentunya kita sering bukan menjumpai anak-anak yang suka memberontak? Bisa jadi lho, itu karena dia sering dibentak-bentak oleh orang tuanya.
Untuk itu sebaiknya orang tua menghindari membentak meskipun sedang marah. Jika anak mulai berulah, posisikan diri setinggi anak kemudian lihat matanya. Bicarakan baik-baik pada anak kalau sikapnya tidak baik dan harus diperbaiki. Ajarkan bagaimana seharusnya ia bersikap.
Cara ini lebih mengena pada anak dibandingkan orang tua membentak untuk memperingatkannya. Karena, ternyata membentak anak efeknya sangatlah berbahaya di kemudian hari. Berikut selengkapnya
- Minder
Terus menerus dibentak, apalagi disertai memberi label negatif pada anak akan membuatnya jadi tidak percaya diri. Ia akan menganggap dirinya sebagai anak yang tidak berharga.
- Agresif
Balita yang kerap dimarahi akan cenderung melakukan perilaku agresif dan memberontak. Saat lebih besar, ia tidak segan berperilaku kasar pada anak lainnya, misalnya mendorong, menggigit, bahkan memukul. Karena anak tentunya akan meniru apa yang ia dapatkan di masa lampau.
- Ketakutan
Sering dibentak akan membuat balita merasa ketakutan. Ketika muncul rasa takut, produksi hormon kortisol diotak meningkat. Pada anak-anak, tingginya hormon kortisol akan memutuskan sambungan neuron atau sel-sel di otak. Selain itu akan terjadi percepatan kematian neuron atau apoptosis. Akibatnya, proses berpikir anak menjadi terganggu, anak tidk bisa menerima informasi dengan baik, tidak bisa membuat perencanaan, hingga sulit mengambil keputusan.
- Sulit Konsentrasi
Efek dari selalu dibentak juga dapat membuat anak mengalami gangguan konsentrasi dan menghambat kemampuannya dalam emmecahkan masalah
Parenting
Beberapa Sifat Genetik yang Diturunkan Ibu Kepada Anak
Adalah hal yang wajar ketika seorang anak terlihat mirip dengan ayah atau ibunya. Alasannya jelas, menurut berbagai penelitian, seorang ayah dan ibu masing-masing menurunkan 23 kromosom kepada anaknya. Jadi bukan suatu kebetulan belaka jika seorang anak akan mirip dengan kedua orang tuanya.
Ada beberapa sifat genetik yang akan menurun kepada anak yang dipengaruhi oleh kromosom dari ibunya. Antara lain rambut, gaya tidur, kecerdasan, tangan yang dominan, kebiasaan makan, dan buta warna.
Mari kita bahas satu per satu.
1. Kebiasaan makan
Dilansir dari family education, makanan yang dikonsumsi ibu hamil ternyata tidak hanya berpengaruh pada kesehatan dan kondisi tubuhnya saja. Akan tetapi juga akan membawa pengaruh kepada kebiasaan makan si anak nanti ketika sudah dilahirkan.
2. Buta warna
Dilansir dari brighsite, ketidakmampuan mata untuk membedakan warna-warna merupakan pembawaan genetik dari seorang ibu. Buta warna banyak ditemukan menimpa perempuan. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan juga laki-laki mengalaminya.
3. Tangan yang dominan
Apabila si ibu lebih sering menggunakan tangan kanan, maka si anak nantinya juga akan seperti itu. Tapi jika si ibu banyak menggunakan tangan kiri, meskipun si bapak tidak, besar kemungkinan si anak nantinya akan lebih dominan dalam menggunakan tangan kirinya untuk beraktifitas.
4. Rambut
Warna rambut si anak akan sangat terpengaruh dari warna rambut ibunya. Begitu juga dengan tipikal rambutnya. Hal ini disebabkan oleh adanya lebih dari 20 gen dari ibu yang mengendalikan protein dalam prosea pembentukan rambut si anak.
5. Gaya tidur
Jika si ibu biasa tidur tengkurap, maka kemungkinan besar si anak nanti tidurnya juga akan tengkurap. Untuk hal satu ini bisa dengan mudah diamati setidaknya ketika anak sudah berusia diatas satu tahun.
6. Kecerdasan
Khusus untuk anak laki-laki, ia akan mendapat warisan kecerdasan dari ibunya. Sedangkan anak perempuan akan mendapat warisan kecerdasan dari kedua orang tuanya. Tapi semua itu hanyalah 40% dari kecerdasan si anak nanti ketika tumbuh dewasa. 60% sisanya dipengaruhi banyak faktor seperti lingkungan, gaya hidup, makanan, dan lain-lain.
Kesehatan
Tips Agar Hamil Anak Laki-Laki
Setiap anak adalah anugerah dan titipan, apapun jenis kelaminnya. Namun ada beberapa pasangan yang memilih untuk mengusahakan salah satu jenis kelamin karena suatu hal. Misalnya pasangan yang telah memiliki tiga anak perempuan berturut-turut dan ingin program anak laki-laki. Dan untuk Sobat Spaneng yang sedang promil anak laki-laki, berikut ini beberapa tips yang bisa kamu coba
- Pilih menu makanan yang bersifat basa seperti ikan, brokoli, cabe, alpukat, jamur, jagung manis, roti, kacang almond, kacang panjang, kacang hijau, tahu, kelapa segar, bayam, dll. Karena makanan yang bersifat basa dapat meningkatkan peluang untuk mengandung anak laki-laki.
- Hindari produk susu dan kafein, karena hal ini dipercaya dapat membuat gen laki-laki atau kromosom Y menjadi lebih aktif.
- Posisi sex yang tepat, dengan tujuan agar penetrasi lebih dalam sehingga kromosom Y dapat lebih cepat mencapai sel telur
- Sebisa mungkin mencapai orgasme ketika berhubungan. Alasannya, orgasme yang dialami oleh calon ibu memicu produksi cairan vagina bersifat basa yang bisa membantu sperma kromosom-Y bertahan hidup lebih lama dengan menciptakan lingkungan yang kurang bersahabat bagi sperma anak perempuan.
- Tunggu masa ovulasi ketika akan berhubungan intim, sebab kemampuan renang sperma laki-laki lebih cepat dari sperma perempuan tapi lebih cepat mati dalam lingkungan vagina.
- Konsumsi makanan dengan kalori lebih tinggi. Karena menurut penelitian, wanita yang mengonsumsi lebih banyak kalori terutama yang makan sereal saat sarapan dan makan makanan tinggi kalium, memiliki peluang yang lebih tinggi untuk bisa hamil anak laki-laki.
Itulah 6 tips untuk program kehamilan anak laki-laki, semoga bermanfaat!
Parenting
Cara Mudah Mencegah Gigi Berlubang Pada Anak
Tumbuh kembang anak yang berlangsung dengan baik tentunya menjadi impian setiap orang tua. Akan tetapi dalam perjalanannya, pasti ada hambatan yang menyertainya. Entah itu hambatan yang besar maupun yang kecil.
Salah satu hambatan yang sering terjadi adalah dalam hal pertumbuhan gigi. Semua orang tentu berharap gigi anak akan tumbuh dengan baik, rapi dan bersih. Sayangnya kebanyakan anak sering mengalami fase dalam masa kecilnya yaitu terkena gigi berlubang. Bahkan terkadang, hal ini disertai rasa sakit yang cukup mengganggu aktifitas.
Gigi berlubang terjadi karena hilangnya mineral pada gigi yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini menghasilkan asam yang akan mengikis permukaan gigi. Sebenarnya, saliva (air liur) dalam mulut kita sudah bekerja keras untuk menjaga gigi kita dari bakteri dan asam. Banyaknya konsumsi makanan maupun minuman yang mengandung gula membuat saliva tak mampu bekerja secara maksimal.
Untuk itulah diperlukan bantuan agar saliva ini dapat bekerja sebagaimana mestinya untuk menjaga agar pengapuran yang mengakibatkan gigi berlubang tidak terjadi. Cara yang pertama adalah dengan menggunakan pasta gigi. Di dalam pasta gigi terdapat fluoride yang dapat mencegah gigi berlubang dengan cara mencegah hilangnya mineral dari permukaan gigi, menggantikan mineral yang hilang pada gigi, mengurangi kemampuan bakteri untuk menghasilkan asam.
Oleh karena itu biasakanlah sikat gigi teratur minimal 2 kali sehari pada anak. Cara yang kedua untuk mencegah gigi berlubang pada anak adalah dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi.
Makanan yang mengandung banyak gula seperti cokelat, permen dan kue harus dimakan dalam jumlah seperlunya saja. Pastikan juga si anak untuk menggosok gigi setelah makan makanan itu. Cara yang ketiga adalah dengan rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi.
Dokter gigi tentu akan lebih tahu bagaimana kondisi gigi anak lewat pengamatan mendetailnya. Jangan sampai anggapan sepele orang tua terhadap perkembangan gigi anak akan berakibat buruk bagi masa depan si anak itu nantinya.