Kesehatan
Inilah Penjelasan Medis Kenapa Suami Bisa Ikut “Ngidam” Saat Istri Hamil
Salah satu masa-masa paling mengesankan dalam proses kehamilan adalah saat mengalami ngidam. Berbagai keinginan aneh konon katanya merupakan keinginan si bayi yang masih berada dalam kandungan. Kalau tidak dituruti, mitosnya adalah sang anak nantinya akan sering ngiler setelah lahir nanti. Ah, ada-ada saja. Tapi justru moment itulah yang akan menjadi kenangan indah nantinya.
Jenis ngidam ini bermacam-macam. Ada yang ngidam ingin makan, ngidam dengerin lagu, sampai ngidam pengen traveling. Entah itu beneran ngidam atau hanya pura-pura biar keinginannya terpenuhi, hanya orangyang ngidam dan Tuhan saja yang tahu.
Pernah gak sih kamu lihat ada suami yang ngidam saat istrinya hamil? Pasti pernah dong.. Tidak semua fase ngidam ini dialami oleh istri. Terkadang di beberapa kejadian, justru suami lah yang ngidam. Hal ini kesannya tidak masuk akal. Tapi tenang, ternyata kejadian ngidam yang dialami laki-laki ini ada penjelasan medisnya lho.
Istilah medisnya disebut kehamilan simpatik
Kehamilan simpatik atau istilah medisnya syndrom couvade adalah adalah kondisi di mana calon ayah ikut mengalami gejala-gejala kehamilan, seperti berat badan naik, mual, insomnia, perubahan suasana hati, bahkan menginginkan beberapa jenis makanan tertentu di luar kebiasaan alias ngidam. Apabila tidak sanggup melawannya, calon ayah justru akan mengalami hal yang lebih berat dari seorang ibu seperti perasaan lemas sampai tidak bisa beraktifitas secara normal.
Gejala fisik dan gejala psikologis yang diakibatkan dari adanya kehamilan simpatik ini hampir sama dengan yang dialami oleh seorang ibu hamil. Gejala fisiknya adalah sakit kepala, mulas, sakit perut, kesulitan bernapas, keinginan untuk mengonsumsi makanan tertentu, kram pada kaki, sakit gigi, sering buang air kecil dan sakit pada bagian punggung dan perut bawah. Sedangkan gejala psikologisnya adalah rasa cemas, panik, sedih dan berbagai gangguan yang membuat pikiran menjadi tidak tenang.
Akan tetapi kondisi ini tidak sama pada setiap orang. Jadi jangan pukul rata semuanya yaa.
Penyebab dan Waktu
Biasanya hal-hal seperti ini terjadi saat masa kehamilan istri memasuki trimester pertama dan trimester ketiga. Saat memasuki trimester pertama, terjadi beberapa perubahan sikap dan kondisi pada istri. Hal itu secara tidak langsung akan mempengaruhi psikologis suami yang pada akhirnya menyebabkan kehamilan simpatik ini terjadi.
Memasuki trimester kedua, ibu hamil biasanya sudah dapat menyesuaikan diri. Secara otomatis, hal tersebut juga membuat calon ayah relatif lebih tenang. Barulah ketika mulai memasuki trimester ketiga atau menjelang kelahiran, gejala kehamilan simpatik kembali terjadi. Umumnya kecemasan yang berlebihan menjadi penyebabnya. Seperti cemas bagaimana menghadapi istri lahiran sampai dengan cemas apakah nanti bisa memberikan nafkah yang cukup atau tidak kepada buah hati.
Adanya ikatan batin yang kuat antara suami dengan istri juga turut mempengaruhi kehamilan simpatik ini. Semakin kuat ikatan batin, maka akan semakin besar pula kemungkinan calon ayah untuk merasakan hal yang sama dengan yang dialami oleh ibu hamil. Tapi kamu tak perlu khawatir, sebab semua perasaan “aneh” itu toh pada akhirnya akan terlewati juga.
Kamu hanya perlu sedikit bersabar dan saling bekerja sama dengan pasanganmu untuk melewati masa-masa sulit itu. Cobalah untuk saling menguatkan satu sama lain. Lagian, bukankah itu semua akan berakhir dengan indah saat melihat buah hati yang dinanti-nanti terlahir dalam keadaan sehat dan selamat?
Inspirasi
Ini Dia Metode Diet Paling Efektif. Wajib Dicoba!
Kesehatan
Wajib Tahu! 5 Macam Obat Herbal yang Diklaim Mampu Mencegah Virus Corona
Untuk mencegah virus corona yang kini sedang mewabah, tanaman herbal berperan sebagai booster sistem imunitas tubuh. Sejauh ini, ada beberapa tanaman yang dipercaya mampu tingkatkan sistem imunitas tubuh untuk melawan infeksi. Berikut selengkapnya
- Jahe Merah
Selain untuk menghangatkan tubuh, jahe juga dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Antioksidan tinggi yang ada dalam jahe menjadi alasan mengapa sistem imun tubuh bisa meningkat setelah mengonsumsi obat herbal ini. Tak hanya itu, jahe juga memiliki kandungan anti mikrobakteri, anti inflamasi, dan antibiotik. Dengan mengonsumsi jahe secara rutin, maka akan meminimalisir infeksi virus covid-19.
- Kunyit
Siapa yang tak kenal dengan tanaman herbal berwarna kuning ini? Selain sebagai pewarna alami makanan, kunyit juga berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh seseorang. Curcumin yang terkandung dalam kunyit mampu mengaktifkan sel darah putih dalam tubuh sehingga sistem imun tubuh menjadi bertambah.
- Daun Kelor
Daun kelor merupakan tanaman yang sudah tak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain dikonsumsi sebagai sayuran, daun kelor juga dimanfaatkan untuk obat berbagai macam penyakit seperti kanker, takanan darah tinggi, dan kolesterol. Namun, khasiat daun kelor ternyata tak cukup sampai disitu. Menurut penelitian, daun kelor juga mengandung senyawa yang bersifat antijamur, anti virus, anti depresan, serta asnti inflamasi.
Kandungan asam amino dan antioksidan di dalamnya pun dipercaya mampu meningkatkan sistem imunitas tubuh.
- Temulawak
Tanaman herbal selanjutnya adalah temulawak. Sekilas penampilannya mirip dengan kunyit bahkan temulawak juga memiliki peran yang sama dengan kunyit dalam menangkal radikal bebas dalam tubuh. Dengan mengonsumsi tanaman herbal yang satu ini secara rutin mampu mencegah tubuh terserang virus karena kandungan antioksidan yang tinggi di dalamnya
- Cengkeh
Dikenal sebagai bumbu pelengkap masakan, cengkeh ternyata juga mampu membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh. Kuncup bunga pada cengkeh disinyalir mengandung senyawa yang dapat meningkatkan jumlah sel darah, serta ampuh dalam membersihkan racun berbahaya dalam tubuh.
Kesehatan
5 Tips Untuk Menjaga Kesehatan Ibu Hamil
Seorang ibu hamil wajib hukumnya untuk menjaga kesehatan. Bukan hanya untuk dirinya saja, tapi juga untuk janin yang dikandungnya. Oleh karena itu, seorang ibu hamil biasanya akan lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas ataupun mengkonsumsi makanan.
Salah sedikit saja bisa berakibat fatal bagi dirinya maupun janin yang dikandungnya. Kesehatan ibu serta tumbuh kembang janin rawan terganggu. Berikut akan kami berikan beberapa tips menjaga kesehatan bagi ibu hamil agar tidak mudah terkena penyakit yang bisa membahayakan dirinya sendiri maupun janin yang dikandungnya.
1. Perbanyak minum air putih dan istirahat yang cukup
Dalam masa kehamilan, volume darah ibu akan meningkat sebanyak 30% dan volume plasmanya juga akan meningkat sebanyak 40%. Untuk itulah diperlukan setidaknya 12 gelas air putih perhari agar terhindar dari dehidrasi sehingga plasenta dan organ lain akan bekerja secara normal.
2. Lakukan olahraga ringan secara rutin
Tak ada yang melarang orang hamil untuk berolah raga. Tapi tentunya olahraga yang sifatnya ringan. Selain menjaga kesehatan, olahraga ringan selama hamil juga bisa mempermudah proses persalinan.
3. Jaga jarak dengan orang sakit
Meskipun hanya sebatas sakit ringan, tapi akan lebih baik lagi jika ibu hamil menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit. Jadi dengan begitu diharapkan resiko untuk terkena penyakit juga akan berkurang.
4. Hindari tempat-tempat ramai yang berbahaya bagi kesehatan
Apabila ibu hamil memiliki masalah dengan kekebalan tubuhnya, maka tak ada salahnya untuk menghindari tempat-tempat ramai yang beresiko menularkan virus-virus penyebab penyakit. Berada di rumah akan membuat kesehatan ibu hamil terjaga karena situasi lingkungan yang relatif stabil
5. Menjaga pola makan
Makan secara teratur dengan kandungan gizi yang seimbang sangatlah diperlukan ibu hamil. Kalau sering periksa kondisi kehamilan ke dokter, maka tak ada salahnya untuk bertanya mengenai menu makan apa yang sebaiknya dikonsumsi ibu hamil. Jangan karena alasan ngidam, ibu hamil jadi seenaknya saja mengkonsumsi makanan.