Parenting
Aplikasi Dari Google untuk Membantu Mengawasi Aktifitas Anak Anda Di Internet, Sudah Bisa Diakses di 6 Negara
Peran orang tua di era yang serba digital menjadi bagian penting dalam keluarga, selain kita para orang tua harus tanggap teknologi , para orang tua juga harus pro aktif dalam memantau perkembangan anaknya jika sang buah hati sudah mulai mengenal internet. Mengenalkan internet sejak dini merupakan tindakan yang tidak salah akan tetapi jika luput dari pengawasan orang tua itulah yang sering menyebabkan anak bertindak seperti meniru, bahkan tak segan mempraktekan apa yang ia lihat di dunia maya dari gadget yang ia pegang sehari hari.
Oleh karena itu para orang tua harus lebih ekstra dalam hal pengawasan dan juga selalu kontrol apa yang anak lakukan di internet, seperti selalu mengecek aplikasi yang mereka download atau mengawasi apa yang ia buka di internet dan lain lain. Jika anda tergolong orang tua yang super sibuk dan jarang memiliki waktu dengan sang buah hati anda bisa kok mengawasi si buah hati dalam waktu yang bersamaan dan meskipun di tempat berbeda.
Aplikasi dari Google yang bisa membantu anda mengawasi anak anda dalam penggunaan internet. Seperti yang dikutip dari digitaltrends.com .Family Link merupakan aplikasi dari Google yang terbilang ramah anak . Aplikasi Family Link dari Google membantu Anda tetap memantau saat anak Anda (yang berusia di bawah 13 tahun) menggunakan perangkat Android mereka. Family Link memungkinkan Anda membuat Akun Google untuk anak yang serupa dengan akun Anda, dengan akses ke sebagian besar layanan Google, sambil membantu Anda menetapkan aturan penggunaan perangkat digital di keluarga.
Apa kontrol orang tua yang ditawarkannya?
Dengan Tautan Keluarga, Anda dapat menyetujui atau memblokir aplikasi yang ingin diunduh anak Anda dari Google Play Store. Anda juga dapat memantau waktu layar mereka, termasuk memeriksa berapa banyak waktu yang dihabiskan anak Anda di aplikasi favorit mereka, berkat laporan aktivitas mingguan atau bulanan. Dan, Anda dapat mengatur batas waktu layar harian untuk perangkat mereka.
Cara Kerja Aplikasi ?
Jika anak mencoba mengunduh aplikasi atau mengunjungi situs, orang tua akan menerima pemberitahuan bahwa mereka dapat menyetujui atau menolaknya. Mereka mendapatkan analisis terperinci tentang aplikasi apa yang digunakan anak-anak mereka, dan bahkan layanan singkat yang mereka gunakan untuk menghabiskan waktu bersama mereka.
- Mengelola aplikasi yang dapat digunakan anak Anda – Menyetujui atau memblokir aplikasi yang ingin didownload anak Anda dari Google Play Store.
- Memantau waktu pemakaian perangkat – Mengetahui berapa lama anak Anda menghabiskan waktu di aplikasi favorit mereka dengan laporan aktivitas mingguan atau bulanan, dan menyetel batas waktu pemakaian perangkat harian.
- Menyetel waktu tidur perangkat – Mengunci perangkat anak Anda dari jarak jauh ketika waktunya tidur atau istirahat.
Family Link, yang sekarang tersedia untuk umum setelah diluncurkan dalam versi terbatas awal tahun ini, memungkinkan anak-anak mengakses layanan Google seperti Gmail, Maps, Chrome, dan Photos. Tapi itu menghubungkan perangkat mereka dengan perangkat orang tua mereka, dan orang tua mendapatkan pemberitahuan tentang hampir semua hal yang dilakukan anak-anak mereka.
Beberapa aplikasi Google menawarkan kontrol yang lebih terperinci daripada yang lain. Chrome, misalnya, memungkinkan tiga tingkat akses yang berbeda: Tanpa filter, TelusurAman (yang memfilter situs web dan laman filter Google menganggap “tidak pantas”), dan dibatasi (di mana anak hanya diizinkan mengunjungi daftar situs yang ditentukan induknya). Dan sebagian besar layanan Google tersedia untuk anak-anak.
YouTube adalah pengecualian pada aturan. Family Link mengarahkan anak-anak ke YouTube Kids, versi YouTube ramah-anak Google dengan kontrol dan batasan usia bawaan.
Google juga menganggap Link Keluarga bisa menjadi bagian dari solusi cerdas untuk mengawasi aktivitas anak dalam penggunaan internet.
Akan tetapi sayangnya, untuk saat ini aplikasi ini baru bisa diakses di 6 negara saja. Di antaranya Australia, Kanada, Irlandia, Selandia Baru, Inggris, dan Amerika. Untuk Indonesia sendiri, belum dipastikan apakah aplikasi ini akan segera diluncurkan, semoga saja cepat sampai di Indonesia dan para orang tua bisa menggunakanya untuk lebih melindungi si buah hati
Parenting
Beberapa Sifat Genetik yang Diturunkan Ibu Kepada Anak
Adalah hal yang wajar ketika seorang anak terlihat mirip dengan ayah atau ibunya. Alasannya jelas, menurut berbagai penelitian, seorang ayah dan ibu masing-masing menurunkan 23 kromosom kepada anaknya. Jadi bukan suatu kebetulan belaka jika seorang anak akan mirip dengan kedua orang tuanya.
Ada beberapa sifat genetik yang akan menurun kepada anak yang dipengaruhi oleh kromosom dari ibunya. Antara lain rambut, gaya tidur, kecerdasan, tangan yang dominan, kebiasaan makan, dan buta warna.
Mari kita bahas satu per satu.
1. Kebiasaan makan
Dilansir dari family education, makanan yang dikonsumsi ibu hamil ternyata tidak hanya berpengaruh pada kesehatan dan kondisi tubuhnya saja. Akan tetapi juga akan membawa pengaruh kepada kebiasaan makan si anak nanti ketika sudah dilahirkan.
2. Buta warna
Dilansir dari brighsite, ketidakmampuan mata untuk membedakan warna-warna merupakan pembawaan genetik dari seorang ibu. Buta warna banyak ditemukan menimpa perempuan. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan juga laki-laki mengalaminya.
3. Tangan yang dominan
Apabila si ibu lebih sering menggunakan tangan kanan, maka si anak nantinya juga akan seperti itu. Tapi jika si ibu banyak menggunakan tangan kiri, meskipun si bapak tidak, besar kemungkinan si anak nantinya akan lebih dominan dalam menggunakan tangan kirinya untuk beraktifitas.
4. Rambut
Warna rambut si anak akan sangat terpengaruh dari warna rambut ibunya. Begitu juga dengan tipikal rambutnya. Hal ini disebabkan oleh adanya lebih dari 20 gen dari ibu yang mengendalikan protein dalam prosea pembentukan rambut si anak.
5. Gaya tidur
Jika si ibu biasa tidur tengkurap, maka kemungkinan besar si anak nanti tidurnya juga akan tengkurap. Untuk hal satu ini bisa dengan mudah diamati setidaknya ketika anak sudah berusia diatas satu tahun.
6. Kecerdasan
Khusus untuk anak laki-laki, ia akan mendapat warisan kecerdasan dari ibunya. Sedangkan anak perempuan akan mendapat warisan kecerdasan dari kedua orang tuanya. Tapi semua itu hanyalah 40% dari kecerdasan si anak nanti ketika tumbuh dewasa. 60% sisanya dipengaruhi banyak faktor seperti lingkungan, gaya hidup, makanan, dan lain-lain.
Kesehatan
Tips Agar Hamil Anak Laki-Laki
Setiap anak adalah anugerah dan titipan, apapun jenis kelaminnya. Namun ada beberapa pasangan yang memilih untuk mengusahakan salah satu jenis kelamin karena suatu hal. Misalnya pasangan yang telah memiliki tiga anak perempuan berturut-turut dan ingin program anak laki-laki. Dan untuk Sobat Spaneng yang sedang promil anak laki-laki, berikut ini beberapa tips yang bisa kamu coba
- Pilih menu makanan yang bersifat basa seperti ikan, brokoli, cabe, alpukat, jamur, jagung manis, roti, kacang almond, kacang panjang, kacang hijau, tahu, kelapa segar, bayam, dll. Karena makanan yang bersifat basa dapat meningkatkan peluang untuk mengandung anak laki-laki.
- Hindari produk susu dan kafein, karena hal ini dipercaya dapat membuat gen laki-laki atau kromosom Y menjadi lebih aktif.
- Posisi sex yang tepat, dengan tujuan agar penetrasi lebih dalam sehingga kromosom Y dapat lebih cepat mencapai sel telur
- Sebisa mungkin mencapai orgasme ketika berhubungan. Alasannya, orgasme yang dialami oleh calon ibu memicu produksi cairan vagina bersifat basa yang bisa membantu sperma kromosom-Y bertahan hidup lebih lama dengan menciptakan lingkungan yang kurang bersahabat bagi sperma anak perempuan.
- Tunggu masa ovulasi ketika akan berhubungan intim, sebab kemampuan renang sperma laki-laki lebih cepat dari sperma perempuan tapi lebih cepat mati dalam lingkungan vagina.
- Konsumsi makanan dengan kalori lebih tinggi. Karena menurut penelitian, wanita yang mengonsumsi lebih banyak kalori terutama yang makan sereal saat sarapan dan makan makanan tinggi kalium, memiliki peluang yang lebih tinggi untuk bisa hamil anak laki-laki.
Itulah 6 tips untuk program kehamilan anak laki-laki, semoga bermanfaat!
Parenting
Cara Mudah Mencegah Gigi Berlubang Pada Anak
Tumbuh kembang anak yang berlangsung dengan baik tentunya menjadi impian setiap orang tua. Akan tetapi dalam perjalanannya, pasti ada hambatan yang menyertainya. Entah itu hambatan yang besar maupun yang kecil.
Salah satu hambatan yang sering terjadi adalah dalam hal pertumbuhan gigi. Semua orang tentu berharap gigi anak akan tumbuh dengan baik, rapi dan bersih. Sayangnya kebanyakan anak sering mengalami fase dalam masa kecilnya yaitu terkena gigi berlubang. Bahkan terkadang, hal ini disertai rasa sakit yang cukup mengganggu aktifitas.
Gigi berlubang terjadi karena hilangnya mineral pada gigi yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini menghasilkan asam yang akan mengikis permukaan gigi. Sebenarnya, saliva (air liur) dalam mulut kita sudah bekerja keras untuk menjaga gigi kita dari bakteri dan asam. Banyaknya konsumsi makanan maupun minuman yang mengandung gula membuat saliva tak mampu bekerja secara maksimal.
Untuk itulah diperlukan bantuan agar saliva ini dapat bekerja sebagaimana mestinya untuk menjaga agar pengapuran yang mengakibatkan gigi berlubang tidak terjadi. Cara yang pertama adalah dengan menggunakan pasta gigi. Di dalam pasta gigi terdapat fluoride yang dapat mencegah gigi berlubang dengan cara mencegah hilangnya mineral dari permukaan gigi, menggantikan mineral yang hilang pada gigi, mengurangi kemampuan bakteri untuk menghasilkan asam.
Oleh karena itu biasakanlah sikat gigi teratur minimal 2 kali sehari pada anak. Cara yang kedua untuk mencegah gigi berlubang pada anak adalah dengan memperhatikan makanan yang dikonsumsi.
Makanan yang mengandung banyak gula seperti cokelat, permen dan kue harus dimakan dalam jumlah seperlunya saja. Pastikan juga si anak untuk menggosok gigi setelah makan makanan itu. Cara yang ketiga adalah dengan rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi.
Dokter gigi tentu akan lebih tahu bagaimana kondisi gigi anak lewat pengamatan mendetailnya. Jangan sampai anggapan sepele orang tua terhadap perkembangan gigi anak akan berakibat buruk bagi masa depan si anak itu nantinya.