Relationship
Terlambat Menikah Bukanlah Musibah, Tapi Sebuah Kesempatan Untuk Memantaskan Diri dan Berbenah
Percayalah…jodoh yang tepat akan datang disaat yang tepat!!!
Usia 27 tahun buat seorang cowok dan usia 24 tahun buat seorang cewek adalah waktu yang riskan untuk mendapatkan pertanyaan “kapan nikah”. Sebenarnya jawaban dari pertanyaan itu simple, tinggal bilang aja “besok, habis musim hujan”, atau “nanti, pas bulan purnama”, bisa juga “tahun depan habis pilkada serentak”. Cuma masalahnya kalau calon aja gak punya, terus pertanyaan yang sama terus menerus datang, pastinya hanya bikin telinga dan hati menjadi panas tak terkendali.
Apalagi kalau melihat tabel ideal usia pernikahan, kekhawatiran dianggap sebagai bujang lapuk atau perawan tua semakin terasa. Seakan-akan hati ingin sekali menghindari moment-moment acara keluarga seperti disaat lebaran ataupun acara reunian. Sebab diacara seperti itu kemungkinan muncul pertanyaan kapan nikah sangatlah besar.
Tapi satu hal yang harus kamu pahami bahwa anggapan telat nikah itu jangan jadi alasan untuk buru-buru mengambil keputusan segera menikah ketika bertemu orang yang dirasa cocok. Bagaimanapun juga kamu tetaplah harus meyakinkan diri bahwa keputusan yang kamu ambil itu bukanlah karena terpaksa, tapi karena memang sudah yakin.
Biar tidak terburu-buru untuk pengen segera menikah dan asal cari jodoh, ada baiknya kamu berfikiran positif saja. Jangan melulu beranggapan bahwa telat menikah itu akan membawa efek negatif ke keluargamu nanti. Percaya saja, takdir dari-Nya tidak pernah salah.
Makin banyak waktu untuk memantaskan diri
images : peninsulagrouplimited.com
Kalau kamu belum menemukan jodoh yang pas, bisa jadi Tuhan masih menganggapmu belum pantas untuk menjadi seorang istri atau suami. Misalnya kamu ini seorang cewek dan sudah berusia 24 tahun, tapi belum menemukan jodoh yang pas. Padahal karir kamu bagus karena sudah bekerja mapan sebagai seorang PNS.
Bisa jadi cowok yang ingin mendekati kamu merasa minder karena kamu sudah bekerja tetap sedangkan dia masih serabutan. Untuk itu cobalah untuk tetap bersikap low profile. Dalam pergaulan sehari-hari kamu juga harus melepaskan identitas pekerjaanmu. Bersikaplah merendah, sebab sudah menjadi karakter cowok untuk tidak mau “tersaingi”. Dengan begitu cowok tidak akan merasa segan untuk mendekatimu.
Sedangkan kalau kamu seorang cowok, sudah berusia menginjak kepala 3, pekerjaan tetap tapi belum punya pasangan yang bisa diajak nikah, itu berarti waktunya untuk introspeksi. Apa yang kurang dari diri kamu sehingga membuat perempuan susah untuk tertarik. Perbaiki itu dan jadikan diri kamu sebagai pribadi yang benar-benar pantas untuk menjadi seorang suami dan ayah dari anak-anaknya nanti.
Coba lihat kembali bagaimana cara kamu memperlakukan perempuan. Atau cara kamu berpenampilan. Memang benar don’t just a book by it’s cover, tapi tidak bisa dipungkiri lagi kalau penampilan itu akan mencerminkan kepribadian. Dan dari penampilan serta kepribadian yang baik itulah nanti akan datang jodoh yang baik pula.
Pada intinya, kesempatanmu untuk memantaskan diri akan semakin banyak. Nantinya kamu akan benar-benar matang saat memasuki fase menikah. Sebab kamu memang sudah pantas untuk menjadi seorang suami ataupun menjadi seorang istri.
Berbenah dan terus berbenah
images : hipwee.com
Apa yang kurang harus terus dibenahi. Benar bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini dan tujuan diberikannya pasangan hidup adalah untuk saling menyempurnakan. Tapi tidak ada salahnya juga untuk terus mempersiapkan yang terbaik.
Setelah menikah nanti tentu kehidupanmu akan berubah. Kamu harus mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Bahkan tidak jarang juga suami atau istrimu nanti yang memaksa kamu untuk berubah.
Untuk itulah kamu perlu berbenah. Kamu harus paham betul tugas seorang suami atau istri itu apa. Biar kamu tidak kaget nanti saat berumah tangga. Anggaplah sekarang kamu doyan keluyuran malam dan pulang menjelang subuh. Perlahan-lahan kebiasaan itu harus kamu hilangkan. Jangan sampai tiap hari nanti rumah tanggamu akan ribut karena hobi kamu yang nyeleneh itu.
Buat cewek mungkin sedikit lebih ribet. Bisa nggak bisa, mau tak mau, suka tidak suka kamu harus bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, masak, nyetrika ataupun ngepel. Iya sih suami juga bisa bantu, nyewa ART juga masih mampu. Tapi setidaknya basic kelihaian seorang istri tetap dilihat dari kemampuan mengurus rumahnya itu. Belum lagi kalau punya bayi, pastinya akan tambah ruwet.
Mumpung belum nikah, banyaklah belajar tentang hal-hal seperti itu. Kamu harus sering-sering sharing dengan teman yang udah pada nikah. Semakin banyak sharing tentu akan semakin bagus karena bisa tau langsung dari mereka yang menjalaninya. Siapkan diri kamu sebaik-baiknya, sepantas-pantasnya.
Bukan hal yang aneh untuk tetap berteman dengan seorang mantan, terutama jika kamu telah berhubungan lama dan memiliki banyak teman bersama. Namun bagaimana jika kamu berada dalam situasi diundang ke pesta pernikahan mantan? Mungkin sulit untuk menghadiri pernikahan mantan, terutama jika kamu masih jomblo, tetapi jika kamu ingin tetap berteman dengan mantan setelah hari pernikahan mereka, berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan!
- Bawa teman, kalau perlu pasangan
sumber: https://theamm.org/
Jangan sampai sendiri jika datang ke nikahan mantan, ya! Bisa fatal akibatnya, karena selain pasti kamu akan dibully teman-temanmu, tentunya kamu juga akan mengalami perasaan ‘kesepian ditengah keramaian’.
- Tetap tenang dan perlihatkan raut wajah bahagia
sumber: https://www.sydneycelebrantservices.com/
Putus hubungan dengannya tak berarti hidupmu akan suram bukan? Perlihatkan perasaan itu ketika hadir di nikahan mantan, perlihatkan jika kamu masih baik-baik saja tanpa dia.
- Hindari membicarakan masa lalu ketika di lokasi acara
https://www.pngkey.com/
Jangan sampai usaha-usaha kamu untuk melupakannya runtuh begitu saja akibat kamu bersama teman-temanmu sibuk membicarakan seputar masa lalumu. Hindari itu ya!
- Secukupnya saja, nggak perlu nyumbang lagu
sumber: https://www.bridestory.com/
Cukup datang, makan, mengucapkan selamat, lalu pulang. Tak perlu ada acara tambahan lain apalagi sampai menyumbangkan lagu, terlebih lagunya tentang kenangan kalian berdua. Duh, jangan!
- Usahakan menghindari foto bersama, karena bisanya hanya akan menjadi bahan bercandaan
sumber: https://www.insider.com/
Dalam hal ini beberapa orang masih tetap ‘legowo’ untuk berfoto bersama mantan beserta mantan dan pasangannya. Namun sebagian juga memilih untuk tak berfoto bersama karena selain akan menjadi bahan bercandaan, tentunya akan ada perasaan yang muncul ‘harusnya aku yang menjadi pasangannya’.
- Tetap jaga silaturahmi dengan keluarganya
sumber: https://www.shutterstock.com/
Putus hubungan dengannya tak berarti juga memutus tali silaturahmi dengan keluarganya bukan? Tetaplah untuk saling bertegur sapa dengan keluarganya dan menjaga tali silaturahmi.
Bagi sebagian besar orang, menikah menjadi salah satu tujuan hidup yang harus dicapai. Bahkan tak sedikit yang sampai mematok target harus menikah di usia tertentu. Padahal ada banyak hal yang harus diperhatikan ketika seseorang hendak memutuskan untuk menikah.
Meskipun kami bukan merupakan bagian dari tim pemerintah yang menyusun pedoman untuk pernikahan, tapi setidaknya kami sudah merangkum 4 hal yang harus diperhatikan sebelum kamu memutuskan untuk merubah status dari “lajang” menjadi “menikah”. Yah, semoga saja bermanfaat yaa, lumayan, bisa menjadi tambahan tabungan untuk amal kebaikan tim penulis di akherat nanti.
Cekidot….
1. Pastikan keluarga kalian nanti punya penghasilan
Rumah tangga itu dibangun dengan perasaan. Tapi untuk merawatnya dibutuhkan penghasilan. Kenapa demikian? Karena beli beras dan bayar tagihan listrik nanti tak bisa dilakukan dengan rasa cinta.
Jadi demi kestabilan rumah tangga, sangat diperlukan adanya penghasilan. Permasalahan besar atau kecilnya penghasilan yang didapatkan itu bisa dinomor duakan. Yang penting ada dulu penghasilannya, baru disesuaikan dengan gaya dan kebutuhan hidup.
2. Yakinkan hati kalau dia benar-benar orang yang tepat
Kalau belum yakin, mending tunda dulu rencana untuk menikah. Orang bisa dengan mudah berkata cinta bisa tumbuh karena terbiasa. Tapi pelaksanaannya tak semudah itu…Markonah!
Mumpung belum menikah, kamu masih bisa mempertimbangkan dulu keputusan yang akan diambil dengan akal serta logika. Jangan terfokus dengan perasaan, sebab terkadang itu bisa menipu. Pernah dengar kan alasab ketika orang bercerai karena tidak cocok lagi??? Percayalah, mengatakan putus itu lebih mudah dibanding mengurus berkas perceraian.
3. Sebisa mungkin keluarga kalian merestuinya
Menikah itu tak hanya menyatukan kamu dan dia saja. Tapi juga kedua keluarga kalian. Ketika dari awal sudah tidak saling mendukung, maka kemungkinan besar perjalanan hidup kalian nanti akan banyak rintangannya.
Kecuali kalian termasuk orang yang punya semangat juang yang tinggi dalam menentang arus. Maka keputusan beresiko untuk selalu debat dengan keluarga bisa kamu ambil. Silahkan saja, toh setiap pilihan yang diambil tetap memiliki resiko.
4. Sudah punya calon
Keluarga mendukung, umur sudah tepat, dan penghasilan sudah ada, tapi tak punya calon untuk dinikahi. Terus yang mau kamu ajak duduk di kursi pelaminan itu siapaaaaaa???? Kotak sumbangan???
Mantanmu sudah mau menikah, kamu diundang, tapi kamunya masih jomblo? Sabar…dunia masih terus berputar pada porosnya kok. Jadi hal itu bukanlah akhir dari perjalanan semesta ini.
Kamu harus sanggup menghadapi kenyataan bahwa orang yang pernah menghiasi hari-hari indahmu akan lebih dulu mengikat janji suci dengan orang lain yang ternyata menjadi jodohnya. Kamu harus kuat, jangan terpikirkan untuk bunuh diri! Itu dosa dan kamu nanti bisa ditempatkan di keraknya api neraka.
Jangan pula punya pemikiran untuk datang ke pernikahannya, lalu berniat sedikit mengacaukan acara resepsi dengan menyanyikan lagu Ditinggal Rabi-nya NDX AKA atau Pamer Bojo-nya Didi Kempot. Meski bakal viral, ada cara lain yang lebih elegan untuk membuat mantan terkesima dengan kedatanganmu di hari pernikahannya.
- Walaupun posisi saat ini kamu sedang sendiri, wajib hukumnya untuk membawa pasangan ke nikahan mantan. Usahakan dia yang kamu ajak itu orangnya lebih cantik/ganteng dari mantanmu. Buktikan kalau kamu bisa dapat yang lebih baik.
harus punya gandengan via http://talknews24.com
2. Berpenampilanlah yang menarik. Jangan tampil acak-acakan meskipun dalam keseharian kamu tampil seenaknya. Di acara penting semacam itu kamu harus bisa melakukan pencitraan.
tampil elegan via idntimes.com
3. Acara nikahan juga identik dengan reuni. Jangan terlihat sedih seandainya ada teman yang mengungkit masa lalumu dengan dia. Seremuk apapun hatimu, kamu harus terlihat kuat!
jangan baper yaa via https://ginabrocker.com
4. Siapkan jawaban atas pertanyaan “kapan nyusul” yang biasanya datang dari rekan-rekanmu atau bahkan mantanmu. Jawab singkat saja: “Nanti sore habis mandi.”
jangan lupa senyum sambil jawab via https://gema.id
5. Kado terindah untuk dia adalah suami/istrinya yang duduk di pelaminan. Tapi kamu juga mesti memberikan kado spesial untuk dia. Jangan sebatas amplop dengan isi uang yang tak seberapa. Apalagi amplop kosong!
kasih kado spesial via https://mamikos.com