Bola
Menebak Suksesor Ronaldo-Messi di The Best FIFA Football Awards 2018
Tiga hari yang lalu Cristiano Ronaldo baru saja dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia FIFA dengan mengalahkan Messi dan Neymar. Gelar itu merupakan gelar ketiga Ronaldo setelah tahun 2008 dan 2016 lalu. Penampilan Ronaldo sepanjang tahun 2017 yang berhasil membawa Madrid Juara Liga Champions dan Liga Spanyol serta kesuksesannya meloloskan Portugal ke piala dunia menjadi alasan kuat kenapa Ronaldo memenangkan penghargaan ini.
Dengan Neymar yang untuk kesekian kalinya gagal memenangkan gelar prestisius ini, praktis dalam 10 tahun terakhir hanya ada nama Ronaldo dan Messi saja di daftar nama peraih penghargaan pemain terbaik dunia FIFA. Nama terakhir yang berhasil menjadi pemain terbaik dunia sebelum duo alien dan robot mendominasi adalah Ricardo Kaka yang kala itu bermain di AC Milan.
Mungkin banyak penggemar bola yang bosan melihat nama itu-itu saja yang tampil. Tapi tidak bisa dipungkiri lagi dalam 10 tahun terakhir memang dua pemain itulah yang sangat berperan dan menentukan baik bagi timnas maupun klubnya. Lihat saja bagaimana Ronaldo berjuang di Euro 2016 atau seorang Messi yang meloloskan Argentina ke piala dunia dengan hattricknya ke gawang Ekuador. Itu baru satu contoh, masih banyak “keajaiban” lain yang diciptakan 2 pemain tersebut.
Lantas adakah yang bakal mendobrak dominasi dua pemain itu di ajang The Best FIFA Award tahun depan? Berbicara tentang prediksi, kami memiliki beberapa pemain yang berpotensi untuk merusak hegemoni seorang Ronaldo dan Messi tapi tentunya dengan syarat-syarat lumayan berat untuk terpenuhi.
- Neymar Jr.
Salah satu tujuan kepindahan Neymar ke PSG adalah untuk terlepas dari bayang-bayang kehebatan Messi. Sehebat apapun Neymar bermain bagi Barcelona, rating kepahlawanannya tetaplah dibawah Messi. Selain karena lebih banyak menentukan hasil pertandingan, Messi adalah produk asli La Masia. Tentunya produk lokal akan tetap diunggulkan daripada produk impor, itu sederhananya.
Tapi kalau musim pertamanya bersama PSG ini dilalui dengan manis, bukan tidak mungkin Neymar akan menyabet gelar prestisius ini tahun depan. Syaratnya? Yah tidak usah muluk-muluk, cukup jadi top skor, membawa PSG memenangi seluru gelar di tanah Prancis dan memberi gelar Liga Champions perdana bagi Le Parisien. Syukur-syukur kalau dilengkapi dengan mahkota piala dunia bagi Brasil. Jelas nama Ronaldo dan Messi akan melorot di urutan ke dua serta ke tiga.
- Eden Hazard
Anda pernah bermain master league di PES? Tentu anda sering melihat Eden Hazard menjadi pemain terbaik dunia. Sesuatu yang cukup sulit untuk diwujudkan ke dunia nyata.
Namun kalau seorang Hazard yang sangat berpengaruh di Chelsea ini mampu membawa Belgia meraih prestasi di Rusia nanti bisa jadi FIFA akan memasukkan namanya ke 3 besar nominator pemain terbaik. Apalagi kalau Chelsea mampu mempertahankan gelar EPL dan dibonusi dengan Juara Eropa.
- Phillipe Coutinho
Kalau untuk pemain yang satu ini caranya cukup simple. Bermain sebaik mungkin dan bawa Liverpool meraih gelar Liga Inggris ke 19 nya. Hanya itu saja? Ya..cukup hanya itu saja sebab melepaskan diri dari kutukan gelar ke 19 adalah hal yang sangat sulit bagi Liverpool. Karena itu kalau Coutinho sanggup mengangkat beban tim, mencetak gol-gol penting lalu membawa Liverpool juara liga, maka banyak responden akan memilih namanya sebagai pemain terbaik.
Belum lagi kalau the reds sanggup dibawanya terbang jauh di Liga Champions plus bonus Brasil yang tampil oke selama piala dunia nanti. Sama-sama bersaing dengan Ronaldo, Messi dan Neymar jelas beban Coutinho lebih berat dan sulit. Anda tentu bisa membayangkan betapa sulitnya mengangkat trophy bersama tim seperti Liverpool dibandingkan dengan tim semacam Barcelona, PSG, ataupun Real Madrid.
- Gianluigi Buffon
Sang penjaga gawang terbaik dunia tahun 2017 ini layak diperhitungkan juga untuk mendobrak dominasi Ronaldo-Messi. Meski sudah berusia senja tapi kapten Juventus dan timnas Italia ini masih sangat tangguh dibawah mistar gawang. Sampai saat ini Juve masih berstatus juara bertahan 6 tahun berturut-turut. Hanya saja gelar Liga Champions saja yang belum dirasakannya.
Oleh karena itu, seandainya musim ini Juve berhasil menyapu bersih semua gelar yang tersedia dan itu karena penyelamatan spektakuler sang kapten maka kita harus bersiap-siap untuk melihat seorang kiper menjadi pemain terbaik dunia.
Keempat pemain diatas hanyalah prakiraan saja. Selain ajang itu penyelenggaraannya masih tahun depan, masih ada banyak kemungkinan juga ada peman lain yang bakal lebih mengkilap musim ini. Tapi kalau skenario diatas berjalan lancar, maka bisa kita katakan kalau era Ronaldo-Messi akan segera berakhir.
Bola
Hasil Jornada ke-14 LaLiga Spanyol, Barcelona Masih Memimpin Klasemen
Tertundanya laga el clasicco antara Barcelona melawan Real Madrid tampaknya tak terlalu berpengaruh pada posisi kedua penguasa LaLiga itu di klasemen sementara. Barcelona masih memimpin klasemen dengan 28 poin. Sedangkan Real Madrid berada di posisi kedua dengan poin yang sama tapi kalah dalam produktifitas gol.
Melawat ke markas Leganes, el Barca harus mengakhiri babak pertama dengan kondisi tertinggal 1-0 lewat gol En Nesyri di menit ke-12. Barulah di menit ke-53 Barcelona berhasil menyamakan kedudukan lewat sepakan Luiz Suarez. Sebelas menit jelang waktu normal berakhir, Arturo Vidal mencetak gol untuk memastikan kemenangan Barcelona. Skor 1-2 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Di Santiago Bernebau, Real Madrid juga melakukan comeback. Menjamu Real Sociedad, el real harus tertinggal lebih dulu lewat gol cepat yang dicetak oleh Willian Jose pada menit ke-2. Karim Benzema menyamakan skor pada menit ke-37. Babak pertama berakhir dengan hasil imbang 1-1.
Tiga menit usai kick off babak kedua, Real Madrid berbalik unggul lewat gol Federico Valverde. Luca Modric menutup kemenangan Madrid melalui golnya dimenit ke-74. Sama-sama baru melakoni 13 laga, Barcelona dan Real Madrid sudah unggul 3 poin atas pesaing terdekatnya, Atletico Madrid yang menghuni posisi 3 dengan 25 poin.
Berbeda dari Serie A dan Liga Inggris, persaingan di LaLiga masih terbilang sengit. Selisih poin penghuni 4 besar tidak terlalu jauh. Masih cukup sulit memprediksi siapa yang akan bersaing di bursa perebutan gelar juara liga. Sementara itu laga el clasico jilid 1 musim ini baru akan digelar pada tanggal 18 Desember 2019 mendatang.
Bola
Giornata ke-13 Serie A, Inter Milan Masih Tempel Ketat Juventus
Ada yang berbeda dari Liga Italia musim ini. Dominasi Juventus, setidaknya hingga pekan ke-13, tidak begitu sehebat musim-musim sebelumnya. Adalah Inter Milan yang membuat Juventus “tersaingi” musim ini.
Kemenangan Juventus di markas Atalanta memang membuat anak asuh Sarri itu tetap berada di puncak klasemen. Akan tetapi di posisi kedua, Inter Milan, tetap setia menguntit dengan selisih satu poin saja.
Melawat ke markas Torino, I Nerazurri berhasil mengamankan 3 poin lewat kemenangan 0-3 atas Torino. Gol-gol kemenangan Inter Milan dicetak oleh Martinez dan De Vrij pada babak pertama dan satu gol lagi oleh Romelu Lukaku pada babak kedua. Beberapa jam sebelumnya, Juventus berhasil melakukan comeback di markas Atalanta.
Tertinggal lebih dulu melalui gol Robin Gosens pada menit ke-56, si Nyonya Tua lantas merespons melalui dua gol Gonzalo Higuain dan satu gol dari Paulo Dybala. Ketidakhadiran Cristiano Ronaldo yang tidak fit nyatanya tak terlalu berpengaruh signifikan pada penampilan Juventus. Sama seperti Liverpool di Liga Inggris, Juventus juga masih belum terkalahkan di ajang liga sampai pekan ke-13 dengan raihan 11 kemenangan dan dua kali imbang.
Sementara itu Inter Milan di posisi kedua sejauh ini telah meraih 11 kali menang, sekali imbang, dan sekali kalah. satu-satunya kekalahan yang diderita Inter adalah menyerah 1-0 dari Juventus. Selisih 7 poin dari peringkat ketiga yang dihuni Lazio setidaknya cukup membuktikan bahwa Liga Italia musim ini hanya akan menjadi ajang rebutan antara Juventus dengan Inter Milan.
Meskipun demikian, persaingan di posisi 6 besar antara Lazio, Roma, Cagliari dan Atalanta tetap menarik untuk diikuti. Belum lagi jika runner up musim lalu, Napoli, sudah kembali ke performa terbaiknya. Kalaupun ada tim “besar” yang menderita, mungkin itu hanyalah AC Milan yang saat ini berada di peringkat ke-13.
Bola
Matchday ke-13 Liga Inggris, Liverpool Semakin Kokoh di Puncak Klasemen
Keperkasaan Liverpool di Liga Inggris musim ini terus berlanjut. Usai menghantam Manchester City di pekan ke-12 dengan skor 3-1, malam tadi Sadio Mane dkk berhasil mempermalukan tuan rumah Crystal Palace dengan skor 1-2.
Kemenangan itu menjadikan the reds tetap kokoh di puncak klasemen dengan 37 poin, hasil dari 12 kali menang dan 1 kali imbang. Sedangkan rival terberatnya, Manchester City, juga meraih hasil yang sama di Etihad Stadium.
Menjamu Chelsea, juara bertahan Liga Inggris itu harus tertinggal terlebih dahulu lewat gol Ngolo Kante sebelum dibalas oleh Kevin de Bruyne. Riyad Mahrez akhirnya memastikan kemenangan the citizen lewat sepakannya yang tak mampu dibendung oleh Kepa Arizbalaga di menit ke-37. Namun kemenangan ini harus dibayar mahal dengan cederanya Sergio Aguero. Belum bisa dipastikan kapan penyerang Argentina ini bisa kembali ke lapangan hijau.
Di kota London, Tottenham Hotspurs sukses mematahkan rekor buruk tampil di kandang lawan musim ini. Di bawah asuhan pelatih anyarnya, Jose Mourinho, the lilywhites berhasil mengalahkan West Ham United 2-3. Gol-gol kemenangan Tottenham Hotspurs dicetak oleh Son Heung Min, Lucas Moura, dan Harry Kane. Sedangkan gol West Ham dicetak oleh Antonio dan Ogbonna.
Sementara itu penghuni peringkat ke-2, Leicester City, juga tak kalah gemilang. Anak asuh Brendan Rodgers tersebut mampu mengamankan 3 poin saat melawat ke markas Brighton & Hove Albion. Dengan dua gol yang dicetak Ayoze Perez dan Vardy itu membuat Leicester City tetap menjaga jarak 8 poin dengan Liverpool di posisi pertama.
Denagn hasil-hasil tersebut, tak ada perubahan berarti di posisi empat besar klasemen Liga Inggris saat ini. Liverpool masih nyaman di puncak dengan 37 poin, disusul Leicester City di posisi kedua dengan 29 poin. Manchester City menggantikan posisi Chelsea di peringkat ke-3 sedangkan Chelsea melorot ke posisi 4 dengan 26 poin.