Connect with us
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js

Bola

Jelang Laga Liverpool vs MU : Bertemunya Dua Kubu Fans Paling Menyebalkan di Dunia

Published

on

images : http://www.genmuda.com

Berakhir sudah jeda internasional yang selalu membosankan bagi penikmat liga-liga top eropa. Akhir pekan ini liga-liga top Eropa seperti Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Jerman, maupun Liga Italia akan kembali bergulir.  Salah satu partai yang sangat dinantikan tentu saja north west derby Liverpool vs Manchester United.

Pekan kedelapan Liga Primer Inggris akan dibuka dengan pertandingan klasik Liverpool vs MU di Anfield, Sabtu 14/10/2017. MU saat ini berada di peringkat ke-2 klasemen, sementara itu Liverpool masih tercecer di peringkat ke-7. Meski posisinya berbeda cukup jauh, tapi laga ini tetaplah bertajuk big match. Bahkan seandainya salah satu diantara Liverpool atau MU berada di zona degradasi sekalipun, media Inggris pasti tak akan menyepelekan duel klasik ini.

Apa sebabnya? Tak lain dan tak bukan karena sejarah serta prestasi yang telah diukir kedua kesebelasan itu. MU dan Liverpool adalah pemilik gelar juara liga terbanyak. MU dengan 20 gelar dan Liverpool 18 gelar. Walaupun di era premier league Liverpool belum pernah juara, namun koleksi 5 gelar Liga Championsnya belum bisa disamai oleh klub Inggris lainnya.

Karena prestasi itulah kemudian dua klub ini memiliki supporter yang jumlahnya sangat banyak dan tersebar di seluruh dunia. Dan kalau saya boleh bilang, supporter Liverpool dan MU ini adalah tipikal supporter yang sangat menyebalkan.

Betapa sombongnya fans Man. United

images : www.thesun.co.uk

Kedatangan Ferguson di Old Traffod medio 80an membuat perubahan besar di MU. MU yang sedang kacau balau berhasil dibangun kembali olehnya. Pelan tapi pasti prestasi red devils pun semakin membaik. Memasuki tahun 90an, ketika generasi millenial terlahir ke dunia ini, MU pun melahirkan generasi emasnya, class of 1992.

David Beckham, Ryan Giggs, Paul Scholes serta Neville bersaudara. Merekalah yang kemudian menjadi pilar kejayaan MU dalam mendominasi premier league. Bayangkan saja, sejak digelar pertama kali pada musim 1992-1993, hanya Blackburn Rovers serta Arsenal yang mampu sesekali menyelip untuk mengangkat trofi. Barulah ketika Chelsea dibeli Abramovich dan gelontoran uang dari Timur Tengah mengalir ke Man City, dominasi MU agak terganggu.

Pendukung MU tentu masih sakit hati ketika para kopites berkata “back if you get 18”.  Dan anda tahu bagaimana reaksi Sir Alex ketika itu? Dengan lantangnya ia berkata “My greatest challenge was knocking Liverpool right off their fucking perch”. Sial bagi pendukung Liverpool, Sir Alex membuktikan ucapannya. Fergie pun pensiun dengan tenang di tahun 2013, usai memberikan gelar Liga Inggris terakhirnya.

Manchunian pun dengan bangga mengatakan “now we have 20”. Sesuatu yang membuat Liverpudlian meradang. Dari sisi banyaknya gelar Liga saja sudah membuat fans MU sangat sombong. Mereka akan dengan mudah mengejek fans-fans lain yang koleksi gelarnya jauh dibawah mereka. Semboyan terkenalnya adalah “not arrogant, just better”. Sudah seperti merk biskuit saja.

Saat MU hancur lebur dibawah Moyes, pasti fans Chelsea, Liverpool, Arsenal serta City bersatu padu untuk mengejeknya. Seperti sebuah perayaan kemerdekaan setelah lama terjajah.  Sayang masa-masa indah itu tidak lama. Keinginan untuk selalu meraih throphy membuat MU mendatangkan pelatih kontroversial, Mourinho awal musim lalu. Hasilnya dimusim pertamanya Mou langsung mempersembahkan gelar Piala Liga dan Europa League. Kesombongan fans MU pun kembali. Dan kesombongan itu akan semakin menjadi-jadi seandainya besok mereka mampu mengalahkan Liverpool di Anfield. Seakan-akan klub yang mereka puja lebih baik daripada Barcelona, Real Madrid, ataupun Juventus.

Ketabahan fans Liverpool

images : http://www.theinsidewordonline.com

Kalau fans MU dibenci karena kesombongannya, maka fans Liverpool dibenci justru karena loyalitas dan ketabahannya. Kalau anda seorang fans Liverpool yang pernah melihat King Kenny bermain bola, maka wajar kalau anda tetap setia karena setidaknya pernah menyaksikan Liverpool menjuarai liga. Tapi kalau anda seorang generasi millenial, maka anda sungguh orang yang bebalnya tidak karuan.

Bayangkan saja, kali terakhir Liverpool juara liga anda bisa jadi masih dalam bentuk embrio, dan sekarang ketika beberapa diantara anda sudah mulai membentuk embrio, klub kebanggaan kalian itu masih saja hampir belum juara liga. Oke kalau kalian jatuh cinta kepada Liverpool karena final Liga Champions di Istanbul yang bersejarah itu. Tapi itu kan 12 tahun yang lalu? Lalu selama 12 tahun apa yang diperoleh Liverpool? Satu gelar Piala FA dan satu Piala Liga.

Urusan PHP jangan ditanyakan lagi. Masih ingat tragedi terpelesetnya Gerrard? Penantian panjang belasan tahun menunggu gelar liga harus pupus lantaran sang kapten melakukan blunder fatal. Setelah kejadian itu apakah fans Liverpool pindah ke lain hati? Tidak, mereka tetap setia. Not just a supporter, we are one family, begitu kata para kopites.

Apakah berhenti disitu? Tidak, kebahagiaan itu fana, PHP yang abadi. Mendatangkan Jurgen Klopp di akhir tahun 2015 seolah menjadi bukti bahwa Liverpool sedang membangun kejayaannya kembali. Klopp pun membawa Liverpool ke final Piala Liga 2016, sayang di final mereka harus kalah dari Man City. Lalu di akhir musim, Klopp kembali lagi membawa Liverpool ke partai puncak, kali ini di Europa League, sayangnya lagi-lagi mereka harus puas menjadi yang kedua.

Mungkin sifat fans Liverpool yang tetap setia meski di-PHPin berulang kali ini terjadi karena mereka menjaga amanah dari mendiang Bill Shankly. If you can’t support us when we lose, don’t support us when we win”. Jadi sehebat apapun media membully Liverpool ataupun ejekan dari fans rival datang bertubi-tubi, mereka akan tetap setia menjadi seorang kopites. Ketabahan semacam inilah yang   layak untuk diabadikan bahkan kalau perlu diawetkan.

Komentar

Bola

Hasil Jornada ke-14 LaLiga Spanyol, Barcelona Masih Memimpin Klasemen

Published

on

By

Tertundanya laga el clasicco antara Barcelona melawan Real Madrid tampaknya tak terlalu berpengaruh pada posisi kedua penguasa LaLiga itu di klasemen sementara. Barcelona masih memimpin klasemen dengan 28 poin. Sedangkan Real Madrid berada di posisi kedua dengan poin yang sama tapi kalah dalam produktifitas gol.

Melawat ke markas Leganes, el Barca harus mengakhiri babak pertama dengan kondisi tertinggal 1-0 lewat gol En Nesyri di menit ke-12. Barulah di menit ke-53 Barcelona berhasil menyamakan kedudukan lewat sepakan Luiz Suarez. Sebelas menit jelang waktu normal berakhir, Arturo Vidal mencetak gol untuk memastikan kemenangan Barcelona. Skor 1-2 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.

Di Santiago Bernebau, Real Madrid juga melakukan comeback. Menjamu Real Sociedad, el real harus tertinggal lebih dulu lewat gol cepat yang dicetak oleh Willian Jose pada menit ke-2. Karim Benzema menyamakan skor pada menit ke-37. Babak pertama berakhir dengan hasil imbang 1-1.

Tiga menit usai kick off babak kedua, Real Madrid berbalik unggul lewat gol Federico Valverde. Luca Modric menutup kemenangan Madrid melalui golnya dimenit ke-74. Sama-sama baru melakoni 13 laga, Barcelona dan Real Madrid sudah unggul 3 poin atas pesaing terdekatnya, Atletico Madrid yang menghuni posisi 3 dengan 25 poin.

Berbeda dari Serie A dan Liga Inggris, persaingan di LaLiga masih terbilang sengit. Selisih poin penghuni 4 besar tidak terlalu jauh. Masih cukup sulit memprediksi siapa yang akan bersaing di bursa perebutan gelar juara liga. Sementara itu laga el clasico jilid 1 musim ini baru akan digelar pada tanggal 18 Desember 2019 mendatang.

 

Komentar
Continue Reading

Bola

Giornata ke-13 Serie A, Inter Milan Masih Tempel Ketat Juventus

Published

on

By

Ada yang berbeda dari Liga Italia musim ini. Dominasi Juventus, setidaknya hingga pekan ke-13, tidak begitu sehebat musim-musim sebelumnya. Adalah Inter Milan yang membuat Juventus “tersaingi” musim ini.

Kemenangan Juventus di markas Atalanta memang membuat anak asuh Sarri itu tetap berada di puncak klasemen. Akan tetapi di posisi kedua, Inter Milan, tetap setia menguntit dengan selisih satu poin saja.

Melawat ke markas Torino, I Nerazurri berhasil mengamankan 3 poin lewat kemenangan 0-3 atas Torino. Gol-gol kemenangan Inter Milan dicetak oleh Martinez dan De Vrij pada babak pertama dan satu gol lagi oleh Romelu Lukaku pada babak kedua. Beberapa jam sebelumnya, Juventus berhasil melakukan comeback di markas Atalanta.

Tertinggal lebih dulu melalui gol Robin Gosens pada menit ke-56, si Nyonya Tua lantas merespons melalui dua gol Gonzalo Higuain dan satu gol dari Paulo Dybala. Ketidakhadiran Cristiano Ronaldo yang tidak fit nyatanya tak terlalu berpengaruh signifikan pada penampilan Juventus. Sama seperti Liverpool di Liga Inggris, Juventus juga masih belum terkalahkan di ajang liga sampai pekan ke-13 dengan raihan 11 kemenangan dan dua kali imbang.

Sementara itu Inter Milan di posisi kedua sejauh ini telah meraih 11 kali menang, sekali imbang, dan sekali kalah. satu-satunya kekalahan yang diderita Inter adalah menyerah 1-0 dari Juventus. Selisih 7 poin dari peringkat ketiga yang dihuni Lazio setidaknya cukup membuktikan bahwa Liga Italia musim ini hanya akan menjadi ajang rebutan antara Juventus dengan Inter Milan.

Meskipun demikian, persaingan di posisi 6 besar antara Lazio, Roma, Cagliari dan Atalanta tetap menarik untuk diikuti. Belum lagi jika runner up musim lalu, Napoli, sudah kembali ke performa terbaiknya. Kalaupun ada tim “besar” yang menderita, mungkin itu hanyalah AC Milan yang saat ini berada di peringkat ke-13.

 

Komentar
Continue Reading

Bola

Matchday ke-13 Liga Inggris, Liverpool Semakin Kokoh di Puncak Klasemen

Published

on

By

Keperkasaan Liverpool di Liga Inggris musim ini terus berlanjut. Usai menghantam Manchester City di pekan ke-12 dengan skor 3-1, malam tadi Sadio Mane dkk berhasil mempermalukan tuan rumah Crystal Palace dengan skor 1-2.

Kemenangan itu menjadikan the reds tetap kokoh di puncak klasemen dengan 37 poin, hasil dari 12 kali menang dan 1 kali imbang. Sedangkan rival terberatnya, Manchester City, juga meraih hasil yang sama di Etihad Stadium.

Menjamu Chelsea, juara bertahan Liga Inggris itu harus tertinggal terlebih dahulu lewat gol Ngolo Kante sebelum dibalas oleh Kevin de Bruyne. Riyad Mahrez akhirnya memastikan kemenangan the citizen lewat sepakannya yang tak mampu dibendung oleh Kepa Arizbalaga di menit ke-37. Namun kemenangan ini harus dibayar mahal dengan cederanya Sergio Aguero. Belum bisa dipastikan kapan penyerang Argentina ini bisa kembali ke lapangan hijau.

Di kota London, Tottenham Hotspurs sukses mematahkan rekor buruk tampil di kandang lawan musim ini. Di bawah asuhan pelatih anyarnya, Jose Mourinho, the lilywhites berhasil mengalahkan West Ham United 2-3. Gol-gol kemenangan Tottenham Hotspurs dicetak oleh Son Heung Min, Lucas Moura, dan Harry Kane. Sedangkan gol West Ham dicetak oleh Antonio dan Ogbonna.

Sementara itu penghuni peringkat ke-2, Leicester City, juga tak kalah gemilang. Anak asuh Brendan Rodgers tersebut mampu mengamankan 3 poin saat melawat ke markas Brighton & Hove Albion. Dengan dua gol yang dicetak Ayoze Perez dan Vardy itu membuat Leicester City tetap menjaga jarak 8 poin dengan Liverpool di posisi pertama.

Denagn hasil-hasil tersebut, tak ada perubahan berarti di posisi empat besar klasemen Liga Inggris saat ini. Liverpool masih nyaman di puncak dengan 37 poin, disusul Leicester City di posisi kedua dengan 29 poin. Manchester City menggantikan posisi Chelsea di peringkat ke-3 sedangkan Chelsea melorot ke posisi 4 dengan 26 poin.

Komentar
Continue Reading

Trending