Bola
Gegenpressing vs Tiki Taka, Adu Kreativitas Jurgen Klopp dan Guardiola
Minggu malam nanti Manchester City akan bertandang ke Anfield dalam lanjutan Liga Premier Inggris pekan ke 23. Duel dua kesebelasan paling produktif di Liga Inggris ini diprediksi akan berlangsung dengan sengit karena sama-sama menghuni peringkat 4 besar. City masih memuncaki klasemen sementara dengan rekor belum terkalahkan, mencatatkan 20 kemenangan dan 2 hasil imbang. Sedangkan Liverpool berada di peringkat 4 dengan catatan 12 menang, 8 imbang dan hanya 2 kali menelan kekalahan.
Meski selisih poin antara keduanya cukup jauh yaitu 18 poin, namun bukan berarti laga bigmatch ini akan berlangsung mudah bagi the citizen. Memang di pertemuan pertama musim ini di kandang City, Liverpool harus menyerah 5 gol tanpa balas. Tapi yang patut diingat adalah the reds saat itu harus bermain dengan sepuluh orang pemain lantaran Sadio Mane di kartu merah karena pelanggaran kerasnya kepada kiper Man City Ederson Moraes.
Kini situasinya sudah berbeda. Sejak kalah 4-1 dari Tottenham Hotspurs di akhir Oktober tahun lalu, anak asuh Jurgen Klopp ini belum pernah terkalahkan. Problem di lini belakang yang selama ini menjadi penyakit Liverpool juga sudah mulai diperbaiki dengan mendatangkan Van Dijk dari Southampton. Belum lagi dengan kembalinya Adam Lallana dari cedera panjangnya serta ketajaman trio Firmansah (Firmino-Mane-Salah) jelas akan menjadi ujian berat bagi Aguero dkk.
Kehilangan Coutinho yang memutuskan untuk pindah ke Barcelona sedikit banyak akan mengurangi daya gedor Liverpool. Namun hal itu sudah disiapkan Klopp sejak musim 2017-2018 bergulir. Liverpool mulai dibiasakan bermain tanpa Cou. Hasilnya pun tidak mengecewakan. Tanpa kehadiran Coutinho mereka masih mampu meraih 10 kemenangan, 3 kali hasil imbang dan 1 kali kalah. Itu berarti ada tidaknya Cou di Liverpool tidak terlalu memberikan dampak besar untuk hasil pertadingan the reds musim ini.
Untuk kekuatan di lini tengah setidaknya Klopp masih mampu mengandalkan Wijnaldum, Milner, Henderson, Lallana, Can ataupun Firmino yang bisa ditarik ke belakang. Di lini depan pilihan Klopp juga cukup banyak. Selain Salah dan Mane ia masih punya Chamberlain, Ings, Solanke dan Sturridge. Dan untuk lini belakang, Klopp tinggal mencari komposisi bek yang tepat untuk mendampingi Van Dijk. Sedangkan di pos kedua sayap pun begitu, Klopp tinggal memilih Robertson / Moreno / Gomez untuk membantu lini serang Liverpool.
Kalau untuk pos penjaga gawang, tampaknya manajer asal Jerman itu masih mempercayai Mignolet sebagai kiper utamanya. Pada pertemuan musim lalu di Anfield Klopp berhasil mengalahkan City dengan skor 1-0 lewat gol Wijnaldum. Formasi gegenpressing 4-3-3 nya sukses mematikan pergerakan lini tengah Man City yang mencoba memenangkan duel di lapangan tengah untuk memainkan possesion football andalan Guardiola. Begitu pemain City memegang bola, setidaknya 2 pemain Liverpool langsung menutup ruang geraknya. Akibatnya aliran suplai bola kedepan pun terhambat. Tiki-taka menemui jalan buntu.
“Itu bukan olahraga saya. Saya tidak suka menang dengan 80 persen (penguasaan bola). Buat saya, itu tidak cukup. Sepak bola petarung, bukan sepak bola yang kalem. Itu yang saya suka.” Komentar Klopp tentang tiki-taka.
Tapi bukan berarti tiki-taka tak bisa diterapkan di Liga Inggris. Musim lalu City boleh dibilang gagal total karena tidak mendapatkan satu gelar pun di akhir kompetisi. Musim ini situasinya berbeda. Di awal musim Guardiola mendatangkan Ederson Moraes untuk menambal sektor penjaga gawang yang musim lalu menjadi lubang besar bagi City. Tiki-takanya Guardiola mengharuskan seorang kiper untuk bisa ikut membantu membangun serangan. Hal itu bisa dilakukan dengan sangat baik oleh seorang Ederson.
Selain itu Pep juga mendatangkan Kyle Walker dari Tottenham serta Danilo dari Madrid. Dua pemain itu berhasil membuat kedua sisi sayap Man City terlihat sangat dinamis dengan pergerakannya baik saat bertahan maupun membantu penyerangan. Semakin nyetelnya permainan De Bruyne dan Gabriel Jesus juga sangat menentukan pada taktik yang diterapkan Pep. Kalaupun Jesus tak bisa tampil, Pep masih bisa mengandalkan Leroy Sane dan Silva dalam membongkar pertahanan lawan.
Satu nama lagi yang musim ini tampil memikat, Raheem Sterling. Pemain yang sangat dibenci Liverpudlian karena saga transfernya beberapa musim lalu ke Man City ini tampil sangat produktif dengan mencetak 14 gol dari 20 penampilannya di EPL. Pep berhasil memanfaatkan dengan baik kecepatan yang dimiliki oleh Sterling. Dengan komposisi skuad seperti itu sangatlah wajar apabila Man City selalu mendominasi setiap pertandingan yang mereka jalani di Liga Inggris musim ini. Aguero dkk memiliki rataan penguasaan bola sebanyak 64%, mencetak 64 gol dan hanya kemasukan 13 gol.
Fakta bahwa Man City sudah memenangi seluruh pertandingan melawan penghuni 6 besar musim ini juga semakin menegaskan bahwa tiki-taka Guardiola telah menyihir tanah Britania. Kita tinggal tunggu saja sampai kapan rekor tak terkalahkan the citizen itu terus bertahan. Atau bisa jadi justru permainan keras ala gegenpressing yang akan mengakhiri kejayaannya minggu malam nanti.
Bola
Hasil Jornada ke-14 LaLiga Spanyol, Barcelona Masih Memimpin Klasemen
Tertundanya laga el clasicco antara Barcelona melawan Real Madrid tampaknya tak terlalu berpengaruh pada posisi kedua penguasa LaLiga itu di klasemen sementara. Barcelona masih memimpin klasemen dengan 28 poin. Sedangkan Real Madrid berada di posisi kedua dengan poin yang sama tapi kalah dalam produktifitas gol.
Melawat ke markas Leganes, el Barca harus mengakhiri babak pertama dengan kondisi tertinggal 1-0 lewat gol En Nesyri di menit ke-12. Barulah di menit ke-53 Barcelona berhasil menyamakan kedudukan lewat sepakan Luiz Suarez. Sebelas menit jelang waktu normal berakhir, Arturo Vidal mencetak gol untuk memastikan kemenangan Barcelona. Skor 1-2 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Di Santiago Bernebau, Real Madrid juga melakukan comeback. Menjamu Real Sociedad, el real harus tertinggal lebih dulu lewat gol cepat yang dicetak oleh Willian Jose pada menit ke-2. Karim Benzema menyamakan skor pada menit ke-37. Babak pertama berakhir dengan hasil imbang 1-1.
Tiga menit usai kick off babak kedua, Real Madrid berbalik unggul lewat gol Federico Valverde. Luca Modric menutup kemenangan Madrid melalui golnya dimenit ke-74. Sama-sama baru melakoni 13 laga, Barcelona dan Real Madrid sudah unggul 3 poin atas pesaing terdekatnya, Atletico Madrid yang menghuni posisi 3 dengan 25 poin.
Berbeda dari Serie A dan Liga Inggris, persaingan di LaLiga masih terbilang sengit. Selisih poin penghuni 4 besar tidak terlalu jauh. Masih cukup sulit memprediksi siapa yang akan bersaing di bursa perebutan gelar juara liga. Sementara itu laga el clasico jilid 1 musim ini baru akan digelar pada tanggal 18 Desember 2019 mendatang.
Bola
Giornata ke-13 Serie A, Inter Milan Masih Tempel Ketat Juventus
Ada yang berbeda dari Liga Italia musim ini. Dominasi Juventus, setidaknya hingga pekan ke-13, tidak begitu sehebat musim-musim sebelumnya. Adalah Inter Milan yang membuat Juventus “tersaingi” musim ini.
Kemenangan Juventus di markas Atalanta memang membuat anak asuh Sarri itu tetap berada di puncak klasemen. Akan tetapi di posisi kedua, Inter Milan, tetap setia menguntit dengan selisih satu poin saja.
Melawat ke markas Torino, I Nerazurri berhasil mengamankan 3 poin lewat kemenangan 0-3 atas Torino. Gol-gol kemenangan Inter Milan dicetak oleh Martinez dan De Vrij pada babak pertama dan satu gol lagi oleh Romelu Lukaku pada babak kedua. Beberapa jam sebelumnya, Juventus berhasil melakukan comeback di markas Atalanta.
Tertinggal lebih dulu melalui gol Robin Gosens pada menit ke-56, si Nyonya Tua lantas merespons melalui dua gol Gonzalo Higuain dan satu gol dari Paulo Dybala. Ketidakhadiran Cristiano Ronaldo yang tidak fit nyatanya tak terlalu berpengaruh signifikan pada penampilan Juventus. Sama seperti Liverpool di Liga Inggris, Juventus juga masih belum terkalahkan di ajang liga sampai pekan ke-13 dengan raihan 11 kemenangan dan dua kali imbang.
Sementara itu Inter Milan di posisi kedua sejauh ini telah meraih 11 kali menang, sekali imbang, dan sekali kalah. satu-satunya kekalahan yang diderita Inter adalah menyerah 1-0 dari Juventus. Selisih 7 poin dari peringkat ketiga yang dihuni Lazio setidaknya cukup membuktikan bahwa Liga Italia musim ini hanya akan menjadi ajang rebutan antara Juventus dengan Inter Milan.
Meskipun demikian, persaingan di posisi 6 besar antara Lazio, Roma, Cagliari dan Atalanta tetap menarik untuk diikuti. Belum lagi jika runner up musim lalu, Napoli, sudah kembali ke performa terbaiknya. Kalaupun ada tim “besar” yang menderita, mungkin itu hanyalah AC Milan yang saat ini berada di peringkat ke-13.
Bola
Matchday ke-13 Liga Inggris, Liverpool Semakin Kokoh di Puncak Klasemen
Keperkasaan Liverpool di Liga Inggris musim ini terus berlanjut. Usai menghantam Manchester City di pekan ke-12 dengan skor 3-1, malam tadi Sadio Mane dkk berhasil mempermalukan tuan rumah Crystal Palace dengan skor 1-2.
Kemenangan itu menjadikan the reds tetap kokoh di puncak klasemen dengan 37 poin, hasil dari 12 kali menang dan 1 kali imbang. Sedangkan rival terberatnya, Manchester City, juga meraih hasil yang sama di Etihad Stadium.
Menjamu Chelsea, juara bertahan Liga Inggris itu harus tertinggal terlebih dahulu lewat gol Ngolo Kante sebelum dibalas oleh Kevin de Bruyne. Riyad Mahrez akhirnya memastikan kemenangan the citizen lewat sepakannya yang tak mampu dibendung oleh Kepa Arizbalaga di menit ke-37. Namun kemenangan ini harus dibayar mahal dengan cederanya Sergio Aguero. Belum bisa dipastikan kapan penyerang Argentina ini bisa kembali ke lapangan hijau.
Di kota London, Tottenham Hotspurs sukses mematahkan rekor buruk tampil di kandang lawan musim ini. Di bawah asuhan pelatih anyarnya, Jose Mourinho, the lilywhites berhasil mengalahkan West Ham United 2-3. Gol-gol kemenangan Tottenham Hotspurs dicetak oleh Son Heung Min, Lucas Moura, dan Harry Kane. Sedangkan gol West Ham dicetak oleh Antonio dan Ogbonna.
Sementara itu penghuni peringkat ke-2, Leicester City, juga tak kalah gemilang. Anak asuh Brendan Rodgers tersebut mampu mengamankan 3 poin saat melawat ke markas Brighton & Hove Albion. Dengan dua gol yang dicetak Ayoze Perez dan Vardy itu membuat Leicester City tetap menjaga jarak 8 poin dengan Liverpool di posisi pertama.
Denagn hasil-hasil tersebut, tak ada perubahan berarti di posisi empat besar klasemen Liga Inggris saat ini. Liverpool masih nyaman di puncak dengan 37 poin, disusul Leicester City di posisi kedua dengan 29 poin. Manchester City menggantikan posisi Chelsea di peringkat ke-3 sedangkan Chelsea melorot ke posisi 4 dengan 26 poin.