Hits Banget
Sekelumit Nostalgia Tentang Tabloid Bola yang Kini Tutup Usia
Hari ini, Jumat 26/10/2018 menjadi hari bersejarah bagi Tabloid Bola. Setelah beredar selama 34 tahun menemani para pecinta sepakbola, kini tabloid yang bernaung di bawah Kompas Gramedia grup itu telah tutup. Edisi terakhirnya terbit hari ini dengan berita utamanya “TERIMA KASIH”.
Tabloid Bola pertama kali terbit pada tanggal 03 Maret 1984. Saat itu mungkin kamu belum lahir. Tetapi kamu yang sedang tumbuh dewasa di medio 2000an pasti sangat akrab dengan tabloid yang satu ini. Meski sejak era digital kamu (dan saya) sudah tak terlalu mengikuti perkembangan Tabloid Bola, tapi tak ada salahnya kalau kita mengenang kembali masa-masa indah bersama Tabloid Bola.
- Di jaman itu, informasi terlengkap tentang sepak bola hanya bisa dilihat di Tabloid Bola
Di jaman media cetak masih menguasai pasar pemberitaan, Tabloid Bola menjadi tabloid yang mengkhususkan diri membahas tentang sepakbola. Mulai dari jadwal pertandingan, hasil pertandingan, sejarah, profil, analisis dan berbagai pembahasan seru lainnya. Emang sih di setiap koran yang terbit selalu ada rubrik yang membahas sepakbola, namun tetap saja itu tak selengkap Tabloid Bola.
2. Selasa pagi dan Jumat pagi adalah waktu yang ditunggu untuk edisi terbaru
Biasanya Tabloid Bola yang terbit Jumat pagi akan membahas hasil Liga Champions, Piala UEFA (Liga Eropa) dan prediksi liga-liga di Eropa yang tayang setiap akhir pekan. Sedangkan edisi Selasa pagi adalah kebalikannya, membahas hasil liga-liga di Eropa dan prediksi Liga Champions serta Piala UEFA. Jadi di dua hari penting tersebut, wajib hukumnya untuk berkunjung ke loper koran terdekat. Tujuannya jelas, hanya sekedar membolak balik tabloid tersebut tanpa membelinya. Wajar sih waktu itu masih sekolah dan uang saku pas-pasan.
3. Menyisihkan uang untuk Tabloid Bola edisi poster
Memajang poster tim dan pemain idola di kamar adalah hal yang sangat keren saat itu. Jadi ketika Tabloid Bola mengeluarkan edisi poster yang memang khusus berisi poster saja, sudah menjadi kewajiban untuk membelinya. Harganya biasanya lebih mahal. Kalau yang edisi biasa seharga 4000an, maka edisi poster ini harganya bisa mencapai 20ribuan. Untungnya pihak Tabloid Bola sudah mengumumkan jauh-jauh hari sebelum terbit, jadi bisa nabung dulu untuk bisa membelinya. Uangnya dari mana? Nyisihin uang jajan lah, darimana lagi coba.
4. Jadi bahan untuk membully
Tidak ada yang lebih seru daripada berdebat soal sepakbola di sekolahan. Medio 2000an adalah kejayaan Manchester United dan Seri A. Beberapa temanmu pasti adalah penggemar Juventus, MU, Lazio atau Inter Milan. Mungkin saat ini dari mereka, hanya penggemar Juventus saja yang masih menyatakan kesetiaannya. Nah untuk dapat materi yang ampuh agar bisa membully lawan, hanya dari Tabloid Bola kita bisa menemukan bahannya. Berbeda dari berita di televisi yang hanya numpang lewat, cetakan dari Tabloid Bola bisa kita abadikan. Contohnya seperti kekalahan Italia dari Prancis di final Piala Eropa 2000. Tinggal potong headlinenya, lalu tempel di mading sekolah dan fix! luka pendukung Italia abadi setidaknya untuk seminggu ke depan.
5. Bukti nyata kalau kamu penggemar bola
Belum lengkap rasanya kalau pecinta bola tapi tak pernah punya atau minimal membaca Tabloid Bola. Saat jam istirahat sekolah tiba, membaca Tabloid Bola sambil memperbincangkan tentang hasil pertandingan semalam adalah sesuatu yang keren pada zamannya. Itu menjadi pelengkap bahwa kamu adalah penggemar sepakbola sejati.
6. Menjadi sumber inspirasi dan sarana imajinasi
Masa-masa SMP bisa jadi merupakan masa penuh fantasi. Kamu yang dulu pernah bercita-cita menjadi pemain sepakbola pasti pernah bermimpi untuk dipajang fotonya di halaman depan Tabloid Bola. Apalagi Tabloid Bola juga sering mengangkat profil pemain bintang yang tadinya seorang gelandangan berubah menjadi kaya raya karena sepakbola. Beberapa mimpi tersebut ada yang menjadi kenyataan, namun sebagian besar kandas di tengah jalan. Yah tak perlu dibahas lah penyebabnya apa, sebab banyak faktor yang mempengaruhinya.
Setidaknya itulah beberapa hal yang membuat kita akan bernostalgia dengan Tabloid Bola. Sebenarnya Tabloid Bola tidak sepenuhnya mati, hanya saja mereka reinkarnasi dalam bentuk digital ke bolasport.com. Perkara pembahasannya masih bagus dalam wujud cetak atau digital itu tergantung perspektif masing-masing. Namun yang pasti kenangan tentang masa-masa indah bersama Tabloid Bola tak akan pernah mati.
Artis
Inspirasi Foto Prewedding A La Boy William-Karen Vendela
Host dan penyanyi berwajah oriental Boy William sebentar lagi akan mengakhiri masa lajang bersama Karen Vendela, kekasihnya. Melalui akun instagram masing-masing, pasangan yang jarang tersorot media ini membagikan momen tunangan bersama kedua keluarga besar. Sebelumnya, Boy dan Karen juga telah melakukan sesi foto prewedding hingga ke berbagai belahan dunia.
Nah buat kamu yang sedang bingung akan memilih konsep foto prewedding seperti apa, mungkin foto-foto Boy dan Karen berikut bisa menjadi inspirasi. Yuk simak!
- Boy dan Karen memilih stasiun sebagai salah satu spot prewedding mereka. Kesan artistik sangat kental dalam foto berikut. Dan jika biasanya foto prewedding di stasiun identik dengan rel kereta, maka pasangan ini memilih gerbong kereta barang sebagai spot utama. Unik ya!
- Boy dan Karen juga memilih konsep kasual dalam pemotretan mereka. Kali ini Kota Paris, Perancis dipilih sebagai spot yang memang terkenal romantis.
- Ingin konsep foto prewed yang unik? Foto dengan pose memanjat tiang berikut juga bisa kamu coba lho! Ditambah dengan latar belakang gedung di Paris yang menambah kesan ‘Eropa banget’.
- Prewedding di Paris tak lengkap rasanya jika tak berfoto dengan latar belakang Menara Eiffel. Romantis banget!
- Foto prewedding tak melulu di studio atau hanya berdua lho, kamu juga bisa foto dengan konsep berdua di tengah keramaian seperti berikut.
Itulah berbagai potret foto prewedding Boy William dan Karen Vendela, semoga menginspirasi!
Artis
Taylor Swift Pecahkan Rekor Penghargaan di American Music Awards 2019
Ajang pemberian penghargaan musik paling bergengsi di Amerika, American Music Awards 2019 baru saja digelar di Microsoft Theatre di Los Angeles pada Minggu (24/11). Pada malam tersebut akhirnya terpilih Taylor Swift sebagai Artist of the Year.
Tak cukup dengan satu penghargaan saja, penyanyi kelahiran 13 Desember 1989 ini pun memenangkan enam penghargaan sekaligus, termasuk “Artist of the Year” dan menambah 23 koleksi piala AMA pada tahun-tahun sebelumnya. Atas prestasi ini, Taylor pun berhasil menjadi musikus dengan penghargaan American Music Awards terbanyak dengan 29 piala sekaligus mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, Michael Jackson dengan 23 piala.
Dan ini dia daftar penghargaan yang didapatkan Taylor Swift di ajang American Music Awards 2019:
- Artist of the Decade: Taylor Swift
- Artist of the Year: Taylor Swift
- Favorite Female Artist – Pop/Rock: Taylor Swift
- Favorite Album – Pop/Rock: “Lover” – Taylor Swift
- Favorite Artist – Adult Contemporary: Taylor Swift
- Favorite Music Video “You Need To Calm Down” – Taylor Swift
Saking terharunya, dipidato kemenangannya Taylor mengaku tak bisa mengungkapkan apa yang akan disampaikan. Namun penyanyi berambut pirang ini tak lupa untuk mengatakan terimakasih kepada para Swifties yang sudah hadir dalam hidupnya.
Taylor Swift telah sukses memberi pembuktiannya sebagai seorang artist, dan pada malam AMA 2019 tersebut Swift menyanyikan sejumlah lagu hits yang melambungkan namanya dalam bentuk medley.
Wah selamat ya Swift!
Hits Banget
Keren! Ini Dia Isi Pidato Nadiem Makarim di Peringatan Hari Guru 2019
Menjelang peringatan Hari Guru tanggal 25 November 2019 mendatang, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyinggung berbagai isu tentang masalah guru di Indonesia. Mulai dari banyaknya aturan, beban administrasi, hingga berbelitnya birokrasi. Hal tersebut disampaikan dalam teks pidato yang diunggah dalam situs resmi mendikbud.
Berikut selengkapnya
PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2019
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Rahayu,
Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,
Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,
Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke,
Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.
Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.
Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.
Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.
Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.
Anda frustasi karena anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.
Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.
Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.
Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.
Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.
Besok, di mana pun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas anda.
– Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
– Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas
– Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
– Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
– Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.
Selamat Hari Guru,
#merdekabelajar #gurupenggerak
Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.
Jakarta, 25 November 2019
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nadiem Anwar Makarim
Isi pidato di atas sontak menuai pujian dari para warganet karena telah mewakili sebagian besar perasaan guru di Indonesia yang terbelenggu begitu banyak aturan. Semoga Nadiem Makarim dapat membawa perubahan yang semakin baik bagi pendidikan Indonesia.