Hobi
Desa Adat Citagelar, Menikmati Sisi Lain Geopark Ciletuh yang Mendunia
Ketika mendengar tentang Geopark Ciletuh Sukabumi, maka yang akan terbayang dipikiran adalah pantai, laut, gunung, air terjun serta berbagai macam pemandangan alam lainnya. Tapi ada satu sisi dari geopark yang kini telah mendunia itu, yakni desa adat Ciptagelar atau Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar
Kampung adat Ciptagelar berada di wilayah administrasi kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Yang menjadi keunikan dari kampung ini adalah kehidupan masyarakatnya yang sangat menjaga tradisi adat warisan leluhur. Meski arus modernisasi juga sudah masuk, bukan berarti masyarakat Ciptagelar melupakan ajaran leluhurnya.
Salah satu tradisi yang tetap terjaga hingga saat ini adalah tradisi untuk bercocok tanam padi. Ciptagelar yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak dianugerahi alam yang subur. Karena itulah bertani menjadi salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh penduduknya.
Namun uniknya, pantang bagi masyarakat Ciptagelar untuk menjual padi atau beras hasil panen mereka. Beras yang dihasilkan hanya digunakan untuk makan. Dan untuk menyimpannya penduduk setempat membuat banyak lumbung padi. Dari banyaknya lumbung padi yang ada, penduduk Ciptagelar ini memiliki stok pangan yang cukup untuk beberapa tahun ke depan. Luar biasa bukan?
Kalau beras tidak boleh dijual, lantas darimana mereka mendapatkan pengasilan? Masyarakat Ciptagelar memperoleh penghasilan dari beternak, berjualan,bahkan ada juga yang menjadi pegawai.
Tapi jangan dibayangkan masyarakat Ciptagelar ini menggunakan traktor ataupun gilingan padi dalam proses bercocok tanam hingga menjadi beras. Semua hal dilakukan secara tradisional. Kamu akan melihat kaum perempuan menumbuk padi di Ciptagelar ini. Pokoknya untuk segala hal yang berurusan dengan padi, semua harus dilakukan secara tradisional karena hal itu merupakan warisan budaya dari leluhur yang telah berlangsung selama 6 abad.
Adat terjaga namun modernisasi juga diterima. Yah seperti itulah Ciptagelar. Akses yang cukup sulit menuju tempat ini ternyata tidak membuat warga Ciptagelar ketinggalan informasi. Untuk memenuhi kebutuhan listriknya, warga memaksimalkan keberadaan sungai di kampung tersebut sebagai pembangkit tenaga listrik. Bahkan kini kampung adat Ciptagelar sudah memiliki stasiun TV sendiri yang bernama Ciga TV.
Dari Ciga TV itu pulalah nama Ciptagelar semakin terdengar. Suasana desa yang asri dan nyaman dipadukan dengan tradisi adat sunda yang masih terjaga akan membuat setiap pengunjung yang kesana merasa betah. Biasanya kampung ini akan sangat ramai dikala ada perayaan seren taun atau pesta panen. Tradisi yang telah rutin digelar sejak 6 abad yang lalu ini merupakan puncak dari berbagai tradisi bercocok tanam masyarakat Ciptagelar dalam satu tahun. Selain itu tradisi ini juga menjadi perwujudan rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh.
Meski sudah ada aliran listrik, dalam hal mengolah beras menjadi nasi penduduk disana juga tetap menggunakan cara tradisional. Yaitu menggunakan berbagai jenis peralatan memasak seperti Aseupan, atau tempat yang terbuat dari bambu berbentuk kerucut yang disimpan diatas wajan atau seng dengan menggunakan energi pemanas dari tungku berbahan kayu bakar. Sementara nasi yang dihidangkan dimasukan kedalam boboko atau bakul yang sebelumnya sudah dikasih daun pisang sebagai alas.
Sementara itu untuk bentuk rumah, jelas tidak akan ditemukan rumah bergaya minimalis atau bergaya bak istana di Ciptagelar. Rumah-rumah disana berbahan kayu atau bambu dan beratap daun rumbia atau ijuk. Semua itu bertujuan untuk menjaga kelestarian serta keselarasan alam.
Jadi kalau sedang traveling ke kawasan Geopark Ciletuh, jangan sampai lupa untuk berkunjung ke kampung adat Ciptagelar. Dari kota Sukabumi jarak ke kampung ini 103 km. Jangan khawatir, akses jalan sampai ke Cisolok sudah bagus. Hanya saja perjalanan dari Cisolok ke Ciptagelar sejauh 27 km medannya cukup sulit dan menantang. Dijamin kamu akan merasakan suasana berbeda dari perkampungan pada umumnya.
Hobi
Untuk Pendaki Pemula, Ini Dia Daftar Gunung Yang Aman Untuk Didaki
Untuk pendaki pemula, memilih gunung yang sesuai dengan tingkat keterampilan dan pengalaman sangat penting. Beberapa gunung di Indonesia yang relatif aman dan cocok untuk pendaki pemula melibatkan perjalanan yang tidak terlalu sulit. Namun, selalu ingat bahwa bahkan gunung yang dianggap “mudah” tetap memerlukan perencanaan dan persiapan yang baik. Berikut adalah beberapa contoh gunung yang umumnya dianggap sesuai untuk pendaki pemula:
- Gunung Prau (Dieng, Jawa Tengah) 2590 mdpl:
- Dikenal dengan pemandangan savana di puncaknya dan trek yang relatif tidak sulit.
- Gunung Papandayan (Garut, Jawa Barat) 2665 mdpl:
- Gunung ini memiliki jalur pendakian yang cukup terkenal dan mudah diakses. Puncaknya menawarkan pemandangan kawah aktif.
- Gunung Merbabu (Jawa Tengah) 3142 mdpl:
- Terletak di sebelah utara Yogyakarta, jalur pendakian ini sering dipilih oleh pendaki pemula karena treknya yang cukup bersahabat dan pemandangan yang indah.
- Gunung Sindoro (Jawa Tengah) 3136 mdpl:
- Bersebelahan dengan Gunung Sumbing, Gunung Sindoro menawarkan pendakian yang cukup ramah pemula.
- Gunung Slamet (Jawa Tengah):
- Merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah, tetapi jalur pendakiannya tergolong cukup ramah pemula.
- Gunung Rinjani (Lombok, Nusa Tenggara Barat):
- Meskipun treknya lebih menantang daripada beberapa gunung lainnya, Rinjani tetap dapat diakses oleh pendaki pemula, terutama untuk mencapai pos di ketinggian yang lebih rendah.
- Gunung Bromo (Jawa Timur):
- Dengan pemandangan kawah yang ikonik, Bromo menawarkan pengalaman pendakian yang tidak terlalu sulit.
Penting untuk melakukan persiapan dengan baik sebelum mendaki, termasuk memahami rute pendakian, membawa peralatan yang sesuai, dan memantau perkembangan cuaca. Selalu ikuti petunjuk dan peringatan dari otoritas setempat dan panduan pendakian. Jangan ragu untuk mencari informasi terbaru tentang kondisi gunung sebelum Anda berangkat.
Kuliner
MENGENAL JENIS DAGING STEAK YANG NIKMAT DISANTAP
Siapa yang tak kenal steak? Salah satu menu yang dibuat dari daging sapi ini menjadi salah satu sajian yang sangat lezat, dan memiliki banyak sekali penggemar. Oleh sebab itu tak heran jika banyak sekali restoran di dunia yang menyajikan macam daging steak dengan harga yang mahal, menggunakan daging yang premium, dan bahan yang berkualitas hanya untuk menghidangkan 1 porsi steak yang sempurna. Hal yang juga penting untuk diketahui saat ingin memesan steak adalah jenis dan bagian daging yang dipilih. Jenis-jenis ini menentukan kualitas dan rasa dari steak. Dan berikut ini adalah beberapa jenis atau bagian daging yang paling populer di Indonesia.
- Sirloin (daging has luar)
Merupakan daging sapi bagian punggung luar, dekat paha belakang sapi. Karena terletak di bagian yang aktif, maka sirloin memiliki tekstur yang lebih keras dan sedikit alot saat dimakan. Namun, sirloin memiliki ukuran yang besar dan memiliki lapisan lemak yang membuatnya terasa gurih dan juicy.
- Tenderloin (daging has dalam)
Tenderloin merupakan bagian pinggang sapi yang paling lembut. Yang membuatnya mudah dikenali adalah karena daging ini tidak memiliki serat. Tenderloin memiliki tekstur lembut namun tidak terlalu kaya akan rasa, karena kandungan lemaknya yang rendah. Karena itu pula, bagian ini cocok untuk pecinta steak yang sedang menjalani diet.
- T-bone
T-bone merupakan daging yang diambil dari punggung bagian dalam sapi, sampai bawah hingga memotong tulang punggung. Bagian ini disebut t-bone karena terdapat tulang dengan bentuk huruf T yang dikelilingi daging pada kedua sisi. Bagian ini memiliki tekstur yang tidak selembut tenderloin, namun tetap memiliki rasa gurih.
- Rib-eye
Rib-eye, atau yang biasa disebut dengan fillet scotch, merupakan bagian daging di sekitar tulang iga atau tulang rusuk sapi. Dalam potongan daging ini, terdapat banyak lemak sehingga daging lebih gurih, lembut, dan juicy. Karena kandungan lemak yang besar, maka tekstur daging ini lebih juicy jika dibandingkan dengan bagian lain.
- Flank
Flank merupakan bagian otot perut sapi. Daging bagian ini berbentuk panjang dan datar. Namun, bagian ini kurang lembut, sehingga jika Anda ingin memesan daging bagian ini, lebih baik dengan tingkat kematangan yang rendah seperti medium rare.
- Tomahawk
Sama seperti rib-eye, tomahawk diambil dari rusuk sapi. Perbedaannya terletak di penyajiannya, dimana tomahawk disajikan dengan potongan tulang rusuk yang besar yang masih menyatu dengan dagingnya. Dari segi rasa, tomahawk memiliki cita rasa dan kelembutan yang setara dengan rib-eye.
Kalau kamu, suka bagian daging yang mana nih?
Artis
Inspirasi Foto Prewedding A La Boy William-Karen Vendela
Host dan penyanyi berwajah oriental Boy William sebentar lagi akan mengakhiri masa lajang bersama Karen Vendela, kekasihnya. Melalui akun instagram masing-masing, pasangan yang jarang tersorot media ini membagikan momen tunangan bersama kedua keluarga besar. Sebelumnya, Boy dan Karen juga telah melakukan sesi foto prewedding hingga ke berbagai belahan dunia.
Nah buat kamu yang sedang bingung akan memilih konsep foto prewedding seperti apa, mungkin foto-foto Boy dan Karen berikut bisa menjadi inspirasi. Yuk simak!
- Boy dan Karen memilih stasiun sebagai salah satu spot prewedding mereka. Kesan artistik sangat kental dalam foto berikut. Dan jika biasanya foto prewedding di stasiun identik dengan rel kereta, maka pasangan ini memilih gerbong kereta barang sebagai spot utama. Unik ya!
- Boy dan Karen juga memilih konsep kasual dalam pemotretan mereka. Kali ini Kota Paris, Perancis dipilih sebagai spot yang memang terkenal romantis.
- Ingin konsep foto prewed yang unik? Foto dengan pose memanjat tiang berikut juga bisa kamu coba lho! Ditambah dengan latar belakang gedung di Paris yang menambah kesan ‘Eropa banget’.
- Prewedding di Paris tak lengkap rasanya jika tak berfoto dengan latar belakang Menara Eiffel. Romantis banget!
- Foto prewedding tak melulu di studio atau hanya berdua lho, kamu juga bisa foto dengan konsep berdua di tengah keramaian seperti berikut.
Itulah berbagai potret foto prewedding Boy William dan Karen Vendela, semoga menginspirasi!