Connect with us
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js

Piknik

4 Hal yang Sering Membuat Gagal Move On Dari Libur Panjang

Published

on

Libur telah tiba, libur telah tiba,

hore…hore…hore…

Lirik diatas adalah penggalan lagu “Libur Telah Tiba” milik penyayi cilik yang sekarang sudah gede Tasya. Dua minggu yang lalu lagu ini terasa sangat syahdu. Yah, dua minggu yang lalu kamu pasti sedang senang-senangnya karena hendak memasuki libur akhir tahun.

Tapi sekarang situasinya jelas berbeda. Kamu yang bekerja sudah harus kembali menjalani rutinitas membosankan di kantor. Kamu yang sekolah jelas sudah bertemu lagi dengan buku pelajaran dan beberapa guru killer yang membosankan. Sedangkan kamu yang kuliah, bisa jadi sebagian diantara kamu masih leha-leha di rumah, tapi sebagian lagi sudah mulai menyibukkan diri dengan membuat resolusi 2019 di kost-kostan.

Kamu yang sudah kembali dengan aktifitas padat dan membosankan, tentunya masih terngiang-ngiang dengan suasana santai nan menyenangkan saat liburan. Setelah diamati, diteliti, dan ditelaah dengan sejumlah penelitian yang sebenarnya tidak teliti, dapat disimpulkan bahwa ada 4 hal yang sering membuat kita gagal move on dari libur panjang.

  1. Terlalu banyak momen menyenangkan

images: his-travel.co.id

Libur 2 minggu tentu saja terasa cukup panjang, bahkan sangat panjang bagi mereka yang sudah terjun di dunia kerja. Selama itu kamu pasti telah mengalami banyak hal. Jika momen menyenangkannya lebih banyak, maka bisa jadi waktu yang dibutuhkan untuk move on dari suasana liburan akan menjadi lebih lama.

Senin kemarin, jam segini, aku sama dia lagi menikmati senja di pantai….

Rabu pagi, minggu lalu, jam segini aku baru nyampai di Ranu Kumbolo, indah banget…

Jum’at siang, minggu kemarin, jam segini aku lagi persiapan berangkat ke labuan bajo, sibuk tapi asik…

Pernyataan seperti diatas pasti sering terlintas dipikiranmu saat hari-hari pertama masuk kerja atau sekolah setelah libur panjang. Terus kalau banyak momen menyedihkannya bagaimana donk? Halah kalau itu sih urusan kamu, bukan urusan kami!

2. Libur masih terasa kurang lama

images: phinemo.com

Bukannya kurang bersyukur sih, tapi perasaan selalu kurang itu kan manusiawi. Mau dikasih 4 hari, satu minggu, dua minggu bahkan 1 bulan, tapi tetep aja merasa kurang. Akibatnya kamu akan merasa malas untuk kembali masuk kerja atau sekolah. Bawaannya masih terasa malas saja.

Padahal kalau bisa memanfaatkannya dengan baik, waktu yang kamu miliki akan menjadi jauh berkualitas. Tapi kembali lagi, kalau kamu termasuk orang yang kufur nikmat, maka sebaiknya segeralah bertobat! Sebelum jadi film “Azab orang kufur nikmat, korupsi hari libur, jenazahnya jalan-jalan pas mau dikuburkan”.

3. Tempat kerja yang membosankan

images: akamaized.net

Kalau bukan karena faktor kepepet, sudah pasti tempat kerja yang membosankan akan dihindari sejauh-jauhnya. Sayangnya kebutuhan buat beli kuota internet agar selalu bisa hits di sosial media bisa membuat orang gelap mata. Salah satunya adalah bekerja di tempat yang sebenarnya tidak dia suka.

Coba bayangkan kalau kamu bekerja di tempat yang asyik dan sesuai. Bisa jadi kamu justru tak betah untuk libur lama-lama. Bawaannya hanya ingin kerja, kerja, dan kerja. Mirip semboyan yang sering kita dengar 5 tahun belakangan ini.

4. Tak bisa lagi bermalas-malasan

images: http://1.bp.blogspot.com

Salah satu dari daya pikat liburan adalah besarnya kesempatan untuk bermalas-malasan. Kamu bisa bangun siang, cek sosial media, makan, lalu tidur lagi. Begitu seterusnya sampai kamu bosan sendiri.

Hal seperti itu mustahil untuk dilakukan saat hari-hari kerja. Kamu dituntut untuk selalu rajin dan memanfaatkan waktu dengan disiplin. Teledor sedikit saja, surat peringatan siap diberikan. Apalagi kalau kamu masih sekolah ataupun kuliah, bangun siang dan bermalas-malasan menjadi barang mewah yang sangat sulit untuk terbeli.

Itulah beberapa hal yang menyebabkan kamu bakal sulit move on dari libur panjang yang baru beberapa hari ini berakhir. Tenang saja, tanpa perlu mengharapkan, libur panjang pasti akan datang sendiri kok. Tinggal jalani saja rutinitasmu, niscaya kamu akan bisa kembali bergabut ria pada waktunya.

 

Komentar
Continue Reading

Hobi

Untuk Pendaki Pemula, Ini Dia Daftar Gunung Yang Aman Untuk Didaki

Published

on

Untuk pendaki pemula, memilih gunung yang sesuai dengan tingkat keterampilan dan pengalaman sangat penting. Beberapa gunung di Indonesia yang relatif aman dan cocok untuk pendaki pemula melibatkan perjalanan yang tidak terlalu sulit. Namun, selalu ingat bahwa bahkan gunung yang dianggap “mudah” tetap memerlukan perencanaan dan persiapan yang baik. Berikut adalah beberapa contoh gunung yang umumnya dianggap sesuai untuk pendaki pemula:

  1. Gunung Prau (Dieng, Jawa Tengah) 2590 mdpl:
    • Dikenal dengan pemandangan savana di puncaknya dan trek yang relatif tidak sulit.

      sumber: kompas.com

  2. Gunung Papandayan (Garut, Jawa Barat) 2665 mdpl:
    • Gunung ini memiliki jalur pendakian yang cukup terkenal dan mudah diakses. Puncaknya menawarkan pemandangan kawah aktif.

      sumber: https://disparbud.jabarprov.go.id/

  3. Gunung Merbabu (Jawa Tengah) 3142 mdpl:
    • Terletak di sebelah utara Yogyakarta, jalur pendakian ini sering dipilih oleh pendaki pemula karena treknya yang cukup bersahabat dan pemandangan yang indah.

      sumber: https://yoexplore.co.id/

  4. Gunung Sindoro (Jawa Tengah) 3136 mdpl:
    • Bersebelahan dengan Gunung Sumbing, Gunung Sindoro menawarkan pendakian yang cukup ramah pemula.

      sumber: tempat.org

  5. Gunung Slamet (Jawa Tengah):
    • Merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah, tetapi jalur pendakiannya tergolong cukup ramah pemula.
  6. Gunung Rinjani (Lombok, Nusa Tenggara Barat):
    • Meskipun treknya lebih menantang daripada beberapa gunung lainnya, Rinjani tetap dapat diakses oleh pendaki pemula, terutama untuk mencapai pos di ketinggian yang lebih rendah.
  7. Gunung Bromo (Jawa Timur):
    • Dengan pemandangan kawah yang ikonik, Bromo menawarkan pengalaman pendakian yang tidak terlalu sulit.

Penting untuk melakukan persiapan dengan baik sebelum mendaki, termasuk memahami rute pendakian, membawa peralatan yang sesuai, dan memantau perkembangan cuaca. Selalu ikuti petunjuk dan peringatan dari otoritas setempat dan panduan pendakian. Jangan ragu untuk mencari informasi terbaru tentang kondisi gunung sebelum Anda berangkat.

Komentar
Continue Reading

Kuliner

MENGENAL JENIS DAGING STEAK YANG NIKMAT DISANTAP

Published

on

Siapa yang tak kenal steak? Salah satu menu yang dibuat dari daging sapi ini menjadi salah satu sajian yang sangat lezat, dan memiliki banyak sekali penggemar. Oleh sebab itu tak heran jika banyak sekali restoran di dunia yang menyajikan macam daging steak dengan harga yang mahal, menggunakan daging yang premium, dan bahan yang berkualitas hanya untuk menghidangkan 1 porsi steak yang sempurna. Hal yang juga penting untuk diketahui saat ingin memesan steak adalah jenis dan bagian daging yang dipilih. Jenis-jenis ini menentukan kualitas dan rasa dari steak. Dan berikut ini adalah beberapa jenis atau bagian daging yang paling populer di Indonesia.

Bagian daging steak

www.freepik.com

  1. Sirloin (daging has luar)

Merupakan daging sapi bagian punggung luar, dekat paha belakang sapi. Karena terletak di bagian yang aktif, maka sirloin memiliki tekstur yang lebih keras dan sedikit alot saat dimakan. Namun, sirloin memiliki ukuran yang besar dan memiliki lapisan lemak yang membuatnya terasa gurih dan juicy.

  1. Tenderloin (daging has dalam)

Tenderloin merupakan bagian pinggang sapi yang paling lembut. Yang membuatnya mudah dikenali adalah karena daging ini tidak memiliki serat. Tenderloin memiliki tekstur lembut namun tidak terlalu kaya akan rasa, karena kandungan lemaknya yang rendah. Karena itu pula, bagian ini cocok untuk pecinta steak yang sedang menjalani diet.

  1. T-bone

T-bone merupakan daging yang diambil dari punggung bagian dalam sapi, sampai bawah hingga memotong tulang punggung. Bagian ini disebut t-bone karena terdapat tulang dengan bentuk huruf T yang dikelilingi daging pada kedua sisi. Bagian ini memiliki tekstur yang tidak selembut tenderloin, namun tetap memiliki rasa gurih.

  1. Rib-eye

Rib-eye, atau yang biasa disebut dengan fillet scotch, merupakan bagian daging di sekitar tulang iga atau tulang rusuk sapi. Dalam potongan daging ini, terdapat banyak lemak sehingga daging lebih gurih, lembut, dan juicy. Karena kandungan lemak yang besar, maka tekstur daging ini lebih juicy jika dibandingkan dengan bagian lain.

  1. Flank

Flank merupakan bagian otot perut sapi. Daging bagian ini berbentuk panjang dan datar. Namun, bagian ini kurang lembut, sehingga jika Anda ingin memesan daging bagian ini, lebih baik dengan tingkat kematangan yang rendah seperti medium rare.

  1. Tomahawk

Sama seperti rib-eye, tomahawk diambil dari rusuk sapi. Perbedaannya terletak di penyajiannya, dimana tomahawk disajikan dengan potongan tulang rusuk yang besar yang masih menyatu dengan dagingnya. Dari segi rasa, tomahawk memiliki cita rasa dan kelembutan yang setara dengan rib-eye.

 

Kalau kamu, suka bagian daging yang mana nih?

 

Komentar
Continue Reading

Hobi

Resep Nugget Pisang Kekinian Anti Gagal

Published

on

Biasanya, pisang hanya disajikan dalam variasi direbus atau digoreng saja sebagai sajian pendamping saat minum kopi atau teh. Tapi agar semakin nikmat, tak ada salahnya untuk mencoba membuat olahan nugget pisang berikut ini.

img: beautynesia

Bahan-bahan:

  • 10 buah pisang kepok
  • 1 bungkus tepung pisang goreng
  • air es secukupnya
  • tepung roti secukupnya
  • 1 bungkus cokelat untuk topping

img: manaberita.com

Cara membuat:

  • Kupas pisang, belah menjadi 2 atau 4 bagian.
  • Buat adonan tepung dari tepung pisang goreng siap saji, beri air es secukupnya, dan usahakan kental.
  • Gulingkan pisang goreng ke dalam adonan tepung, kemudian gantian ke tepung roti. Tekan-tekan supaya tepung roti menempel dengan baik.
  • Masukkan pisang ke kulkas selama 15 menit, supaya adonan menempel sempurna.
  • Goreng pisang sampai matang hingga warnanya kuning keemasan.

Bagaimana, mudah bukan untuk membuatnya?

Komentar
Continue Reading

Trending