Connect with us
https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js

Sains

Inilah Beberapa Pulau di Dunia yang Terbentuk Dari Erupsi Gunung Berapi

Published

on

Aktivitas vulkanis gunung berapi bisa membawa berbagai dampak bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Selain dampak merusak yang sudah sering kita saksikan, terdapat juga beberapa dampak baik seperti menyuburkan tanah serta menyediakan material yang berguna untuk pembangunan.

Sementara itu bagi lingkungan di sekitarnya, aktivitas vulkanis gunung berapi yang letaknya di tengah laut ternyata bisa memunculkan pulau baru. Anak Krakatau yang kemarin aktifitasnya menyebabkan tsunami di Selat Sunda adalah salah satu contohnya.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah 5 pulau yang terbentuk dari aktifitas vulkanis gunung berapi di tengah laut.

  1. Pulau Niijima, Jepang

images: 3.bp.blogspot.com

Pulau yang letaknya berada di sebelah tenggara Pulau Nishinoshima ini terbentuk dari hasil erupsi gunung berapi yang letaknya di bawah laut pada tahun 2013. Ukurannya mencapai panjang 200m, lebar 50m dan tinggi 20mdpl. Sementara itu Pulau Nishinoshima sendiri yang berada di dekatnya pernah meletus dan membesar pada tahun 1973.

Niijma terbentuk dari aktivitas vulkanik sepanjang pinggir sebelah barat dari “Cincin Api” Pasifik. Pulau ini terletak sekitar 1.000 kilometer ke arah selatan Tokyo dan 130 kilometer dari pulau berpenghuni terdekat di perairan yang dianggap wilayah Jepang.

2. Pulau Surtsey, Islandia

images: klimg.com

Pulau ini terletak di wilayah paling selatan dari negara Islandia. Terbentuk pada tahun 1963 hasil dari aktifitas vulkanis gunung berapi yang letaknya di kedalaman 130 meter dibawah permukaan air laut. Selain Surtsey, terdapat pula beberapa pulau kecil disekitarnya yang terjadi dari hasil erupsi gunung berapi.

Terjadinya abrasi oleh air laut membuat luas permukaan beberapa pulau kecil itu berkurang. Untuk Surtsey sendiri tiap tahunnya juga terus mengalami penurunan ketinggian. Beberapa ilmuwan memprediksi seandainya proses abrasi tetap berlangsung seperti sekarang, maka Pulau Surtsey hanya akan mampu bertahan sampai tahun 2100.

3. Pulau Jadid dan Pulau Sholan, Yaman

images: http://belajargeologi.com

Pulau Sholan terbentuk pada tahun 2011, sedangkan Pulau Jadid pada tahun 2013. Kemunculan dua pulau baru ini erat kaitannya dengan aktivitas tektonik yang aktif di antara Afrika dan Asia. Batas lempeng divergen yang dikenal sebagai East African Rift berada sepanjang Laut Merah, menjadi batas antara Afrika dan Asia.

Kedua lempeng ini bergerak saling menjauh dengan kecepatan sekitar 6 mm per tahun. Di batas lempeng ini aktivitas vulkanik sangat aktif, menyebabkan magma keluar dan menghasilkan rangkaian gunung api di bawah laut. Jika akumulasi material vulkanik yang keluar ini cukup, maka akan membentuk gunung api  di atas permukaan laut, seperti Pulau Sholan & Jadid yang terbentuk ini.

4. Pulau El Hierro

images: needahandspanishproperties.com

Pulau ini merupakan pulau terkecil di Kepulauan Canary yang terbentuk dari gumpalan magma gunung laut. Pada tahun 2011 terjadi erupsi gunung berapi di pulau ini. Meskipun demikian, pulau ini tetap layak untuk ditinggali. Bahkan pulau ini terpilih sebagai cagar Biosfer Unesco dimana 60% wilayahnya dilindungi untuk menjaga keragaman hayati.

Pulau ini juga menjadi pulau pertama di dunia yang mengandalkan tenaga listrik sepenuhnya dari air dan angin. Posisinya yang berada di garis meridian 0 derajat juga membuatnya sering disebut pulau meridian.

5. Pulau Hunga-Tonga

images: beritagar.id

Pada Desember 2014, gunung berapi bawah laut Hunga Tonga, yang ada di Pasifik Selatan, meletus. Selang beberapa bulan muncul pulau baru tak berpenghuni dengan tinggi 121,92 meter dari permukaan laut yang letaknya sekitar 45 kilometer dari ibu kota Tonga, Nuku’alofa.

Para ilmuwan mengamati bagaimana gelombang air laut secara pelan membentuk pulau baru bernama Hunga Tonga-Hunga Ha’apai tersebut. Nama ini berasal dari dua pulau tua yang mengapitnya. Dengan kondisinya saat ini, para ilmuwan memprediksi bahwa pulau tersebut dapat bertahan setidaknya sampai 30 tahun mendatang.

 

 

Komentar
Continue Reading

Sains

Mengenal 5 Generasi Manusia, Kamu Termasuk yang Mana Nih?

Published

on

Menurut teori ilmu sisiologi, para sosiolog membagi generasi manusia modern dalam beberapa era generasi. Dan berikut penjelasan selengkapnya:

  1. Baby Boomers (Lahir tahun 1946-1960).

    img: medium.com

    Disebut Baby Boomers karena pada pasca perang dunia ke-2 terjadi ledakan kesuburan manusia dan kelahiran bayi sangat tinggi, sehingga istilah ‘Baby Boomers’ ini digunakan pada orang-orang kelahiran tahun 1946-1960. Para baby boomers ini mempunyai sifat rasa ingin tahu yang tinggi, kompetitif, dan workaholic.

  2. Generasi X (Lahir tahun 1961-1980).

    img: money.com

    Di masa ini leadakan populasi sudah mulai berkurang dan anak-anak yang lahir pada tahun 1961-1980 disebut ‘Generasi X’, dibesarkan oleh orang tua yang sangat workaholic (Baby Boomers) membuat para Generasi X sering merasa sendirian. Para Gen X lebih mandiri dan memilih berwirausaha, serta memiliki pandangan yang luas dalam menilai sesuatu.

  3. Generasi Y (Lahir tahun 1981-1994).

    img: nickclench.wordpresss.com

    Generasi ini adalah generasi yang merasakan perpindahan dari era analog ke era digital dan memasuki periode milenium. Oleh karena itu generasi ini sering disebut ‘Generasi Milenial’. Motto kebanyakan Generasi Milenial adalah Work Life Balance, mereka juga lebih jeli dalam melihat peluang serta menjunjung tinggi nilai persamaan dan hak asasi manusia.

  4. Generasi Z (Lahir tahun 1995-2000).

    img: adweek.com

    Generasi ini sangat bergantung pada perkembangan teknologi seperti gadget, dan aktivitas media sosial. Para Gen Z lebih memilih menghabiskan waktu di depan komputer dan beberapa diantara mereka lebih memprioritaskan popularitas. Gen Z cenderung keras kepala dan lebih suka hasil yang instan. Namun mereka juga menyukai tantangan baru, dan juga haus akan pujian serta tidak segan menghabiskan uang untuk berlibur.

  5. Generasi Alpha (Lahir tahun 2011-sekarang).

    img: fluxtrends.com

    Lahir dengan teknologi yang sangat canggih membuat anak-anak yang lahir pada masa ini ketergantungan dengan teknologi yang disebut “Generasi Alpha’. Generasi ini membutuhkan peran dan strategi khusus orang tua agar mereka menjadi generasi yang mahir akan teknologi namun tetap menghargai nilai dari sebuah keluarga.

Itulah 5 generasi manusia menurut ilmu sosiologi, kamu termasuk yang mana nih ?

Komentar
Continue Reading

Sains

Kamu Harus Tahu! Inilah Perbedaan Meteor, Asteroid, dan Komet

Published

on

By

Meteor, asteroid, dan komet adalah nama benda-benda di luar angkasa yang pasti sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Meski tampak hampir sama, tapi benda-benda itu memiliki perbedaan yang cukup mendasar lho.

Dilansir dari The Mercury News, asteroid adalah objek yang lebih besar dibandingkan dengan meteorit yang mengorbit pada matahari. Asteroid terbentuk dari batu ataupun logam. Berdasarkan sejarah ilmu pengetahuan, benda yang lebih besar dari ukuran 10 meter tersebut dinamakan asteroid.

Biasanya dalam asteroid ini terdapat bongkahan batu besar yang dinamakan meteorit. Meteorit ini bisa menghantam planet tanpa melaui proses pembakaran di atmosfer.

Selanjutnya adalah komet. Benda ini merupakan sebongkah benda luar angkasa yang mengandung es, batu, serta serpihan debu. Komet ini memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada asteroid.

Diameternya saja bisa mencapai ukuran beberapa mil. Benda ini juga mengorbit pada matahari. Puing-puing komet adalah sumber dari terbentuknya banyak meteorit dalam jumlah yang besar. Sedangkan meteor merupakan batu luar angkasa yang memasuki atmosfer Bumi dengan mengalami proses penguapan. Benda ini biasa disebut “bintang jatuh”.

Para ahli menyatakan bahwa jikalau benda-benda luar angkasa dalam ukuran yang besar seperti asteroid ini menghantam bumi, maka akan menimbulkan dampak yang cukup signifikan bagi lingkungan sekitarnya. Sejarah mencatat bahwa punahnya kehidupan Dinosaurus di jaman purba dulu juga disebabkan karena ada asteroid yang berukuran besar menghantam bumi.

Tidak menutup kemungkinan juga apabila ada asteroid tersebut jatuh ke laut akan menimbulkan tsunami. Sampai saat ini sudah cukup banyak film-film yang menggambarkan kondisi yang terjadi di muka bumi apabila asteroid tersebut jatuh menembus atmosfer.

 

Komentar
Continue Reading

Sains

Ingin Kerja Ringan Tapi Bergaji 200 Juta per Bulan? Begini Caranya

Published

on

By

Punya pekerjaan mudah dan ringan tapi bergaji besar menjadi impian hampir semua orang di dunia ini. Tapi sangat jarang ada perusahaan ataupun perorangan yang menawarkan pekerjaan mudah tapi bergaji besar. Kalau kamu kebetulan mendapatkan jenis pekerjaan seperti itu, mungkin kamu menjadi salah satu manusia paling beruntung di muka bumi ini.

Meskipun jarang, pekerjaan semacam itu bukan tidak ada sama sekali di dunia ini. Seperti dilansir dari Cnbc, baru-baru ini pihak NASA dan European Space Agensi membuka lowongan kerja untuk mereka yang ingin santai tapi mendapat gaji besar.

Pekerjaan yang ditawarkan cukup mudah, yakni para pekerjanya diwajibkan hanya tidur-tiduran selama 2 bulan. Ingin tahu berapa gajinya? USD 19.000 atau sekitar 266 juta rupiah. Ya, kamu tidak sedang salah baca. 266 juta rupiah untuk pekerjaan tiduran selama 2 bulan.

Pekerjaan ini merupakan bagian dari penelitian bagaimana perubahan yang terjadi dalam tubuh dalam kondisi tak berbobot atau dalam ruangan tanpa gravitasi. Dengan penelitian ini, ilmuwan bisa menciptakan metode yang dapat menangkal dampak dari ‘weightlessness‘.

Walaupun tampak sederhana dan banyak peminatnya, namun diyakini hanya akan ada sedikit orang saja yang memenuhi syarat dan akan bertahan sampai batas waktu yang ditentukan. Syarat dan ketentuan berlaku untuk pekerjaan ini.

Jika kamu ingin mendapatkan pekerjaan itu maka diwajibkan untuk bisa berbahasa Jerman dan berusia antara 24 hingga 55 tahun. Kamu tidak hanya sebatas berbaring di ranjang saja, tapi juga harus makan, ada pembicaraan dan tubuh harus mampu menahan ketika dimiringkan sedikit ke bawah.

Akan ada 15 hari persiapan, 60 hari pelaksanaan, 14 hari istirahat dan rehabilitasi astronot. Hal itu dilakukan agar tubuh para pekerja dapat kembali bugar untuk dapat beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari. Selama “bekerja”, para pekerja akan tinggal di satu kamar fasilitas penelitian. Aktifitas makan, mencuci, mandi, pergi ke toilet, dan kegiatan rekreasi akan berlangsung dalam kondisi berbaring.

Komentar
Continue Reading

Trending